Kapolres Sergai Meminta Rapat Koordinasi Percepatan dan Penanganan Penurunan Angka Stuting




Sergai,(SHR) Kepolres Sergai *AKBP Dr. Ali Machfud, SIK,Memimpin Rapat Koordinasi percepatan dan penanganan penurunan angka stunting. memang bukan tugas pokok Polri namun permasalahan stunting ujung2 nya berpengaruh kpd keamanan dan sesuai perintah dari satuan atas bahwa Polri mendukung Pemda/ Pemkab dalam percepatan penanganan stunting.

Pada tahun 2035 Indonesia akan mendapat bonus demografi yaitu penduduk produktif lbh byk dari non produktif sehingga percepatan penanganan stunting bertujuan agar menghadapi bonus demografi tsb penduduk Indonesia sehat dan produktif krn jika penduduk tdk sehat dan produktif dpt ganggu kamtibmas.

Perlu langkah2 untuk percepatan penanganan penurunan angka stunting di Kab.Serdang Bedagai.

Stunting tdk hanya utk bayi yg baru lahir namun juga untuk yg msh dlm kandungan serta pasangan yg hendak menikah pun harus diintervensi.

Kasus narkoba dan cabul yg melibatkan anak sebagai pelaku pada tahun 2022 tinggi di  Kab.Sergai, sehingga kita perlu utk mengintervensi calon2 ayah ibu yg akan melahirkan penerus dan punya anak, stop narkoba, stop stunting.

Narkoba adalah salah faktor penyebab stunting dan masalah narkoba adalah tanggung jawab kita bersama dalam hal pencegahan di tengah masyarakat.

Upaya pencegahan stunting melibatkan multi dimensi, bukan hanya Pemkab tapi seluruh pihak.

Penyebab stunting : Kurang gizi pada saat ibu hamil, Infeksi atau penyakit menular,Pola pengasuhan yg tdk memadai krn orgtua blm memahami pola asuh yang baik,Modernitas yg salah dpt menyebabkan gizi buruk pada anak, Agar kita menciptakan Hebitus yg baik di tengah2 masyarakat supaya generasi kita jauh lbh baik dari kita sekarang, Lakukan sosialisasi serta cegah pernikahan dini di tengah masyarakat.

Upaya yg harus kita lakukan yaitu : Meningkatkan sosialisasi kegiatan dgn melibatkan seluruh elemen masyarakat, Melakukan koordinasi dengan Pemkab dlm hal penanganan stunting, Memperbanyak brosur, spanduk sebagai saranan edukasi tentang bahaya dan penanganan stunting,Meningkatkan rajia ke lokasi2 yg dianggap rawan sebagai lokasi sex bebas,Pendampingan petugas satgas oleh Bhabinkamtibmas.

Fungsi Polri sebagai Katalis (Yg mempercepat reaksi) dalam penanganan penurunan angka stunting di Kab.Serdang Bedagai.

Saran bentuk satgas melakukan pendataan thd masyarakat yg mengalami stunting, Penunjukan ren aksi,Mudah2an kita selalu bersemangat dlm melaksanakan tugas. 

Kata sambutan dari Wakil Bupati, yaitu :Ucapan puji syukur kpd TYME atas kehadiran kita semua dalam rapat koordinasi hari ini.

Fokus kita adalah percepatan penanganan stunting, sesuai pendataan dilakukan oleh  SSGI bahwa angka stunting di Kab.Sergai tahun 2022 sebesar 21% namun dari hasil pendataan yg dilakukan secara door to door adalah sebesar 4 %.

Berharap agar Polres Serdang Bedagai membantu Pemkab Sergai dlm hal pendataan stunting, menyisir sesuai by name by address.

Agar kita memberikan edukasi kpd masyarakat, krn kondisi masyarajat tdk mengerti apa itu stunting sehingga fokus kita adalah intervensi orgtua supaya turut serta dlm stunting,

Agar para Camat dan jajaran mensosialisasikan terkait stunting kepada masyarakat.

 Selaku ketua TPPS (Tim penanganan penurunan stunting) Kab.Sergai telah melakukan inovasi berupa pembentukan orgtua asuh yg saat ini sdh ada sebanyak +/- 170 orgtua asuh di Kab.Sergai mulai dari Bupati serta OPD Pemkab Sergai serta pihak2 lainnya.

Penyelesaian mslh stunting harus kita lakukan secara bersama2 dan bergotong royong.

Agar kita benar2 berupaya mengatasi mslh stunting dan bukan hanya sekedar data dan raport saja.

Berikan edukasi kepada para calon pengantin dan para orgtua ttg bahaya stunting.

Menyambut baik rakor dan ucapan trima kasih atas keikusertaan Polres Serdang Bedagai dlm percepatan penanganan stunting di Kab.Serdang Bedagai.

Target Pemkab Serdang Bedagai yaitu pada tahun 2024 agar stunting berada dibawah angka 14%, sehingga dimohon kerjasama kita semua sehingga target tersebut dapat tercapai.

Anggaran penanganan stunting sebesar +/- 24 milyard yg disebar di bbrp dinas.

Agar melakukan koordinasi dgn Polsek setempat sehinga permasalahan stunting dapat teratasi dgn baik.

Kami membuka ruang koordinasi dlm penanganan stunting.

Kata sambutan dari Kepala Bappedalitbang Kab.Serdang Bedagai, yaitu : 

Ucapan terima kasih atas waktu yang diberikan

Target RPJMD penurunan angka stunting yaitu tahun 2021 sebesar 25% dan pada tahun 2022 - 2026 berada dikisaran 10 %.

 Metode dalam pendataan stunting yaitu : 

- SSGI (Survei sumber gizi indonesia) yaitu survei berdasarkan data by satelit yg mana persentase utk Kab.Sergai thn 2021 sebesar 20%, tahun 2022 sebesae 21,1%, 

EPPGM (Elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) di Dinas Kesehatan dgn sistem by name by address yaitu pendataan lgsg ke tengah masyarakat, untuk Kab.Sergai persentase tahun 2021 sebesae 5,19% dan tahun 2022 sebesar 2,80%.

 Kebijakan penangan stunting fokus 5 pilar yaitu : Komitmen Kampanye perubahan perilaku, Konvergensi,Kebijakan keamanan pangan, kerjasama dgn balai POM, Pemantauan dan evaluasi, anak yg masuk data dipantau langsung

Untuk memaksimalkan penangan stunting dgn 8 aksi yaitu :Analisis situasi, yaitu menghasilkan lokus desa dan utk thn 2023 menetapkan 85 lokus desa stunting, Rencana kegiatan, kegiatan didukung anggaran sebesar 24 M yg bersumber dana DAK non fisik dari Kemenkes dan tersebar di beberapa OPD.

Rembuk stunting Regulasi  TPPS (Tim penanganan penurunan stunting) yg diketuai oleh Wakil Bupati Sergai dan Kepala Bappedalitbang sebagai Wakil Ketua.

 Pembinaan KPM, yaitu dengan sistem orangtua asuh, saat ini sudah ada 170 orgtua asuh mulai dari Bupati, OPD, Baznas, para orgtua asuh menyisihkan dana sebesar Rp.450.000/ bulan selama 6 bulan

Sistem manajemen data Pengukuhan dan publikasi stunting,Reviu kinerja tahunan. 

Agar Polres Serdang Bedagai dapat mendukung program stunting salah satunya dengan cara membantu agar masyarakat datang ke Posyandu.

Kata sambutan dari Kadis Kesehatan Kab.Serdang Bedagai, yaitu : Stunting adalah pemasalahan tinggi badan dan permasalahan gizi.

Penyebab stunting adalah pengasuhan yg kurang baik, kurangnya akses thd air bersih dan sanitasi, kurangnya akses RT/ keluarga thd makanan bergizi.

Dampak stunting thd indeks pembangunan manusia (IPM) fokus mulai hamil hingga balita.

Salah satu program penanganan stunting oleh Dina Kesehatan yaitu setiap hari Kamis melakukan pemberian vitamin zat besi ke sekolah2 dan kami mengharapkan kerjasama dari Polres Serdang Bedagai dalam kegiatan tersebut.

Pada Saat ini kita sdh memiliki alat penimbangan dan pengukuran yaitu Antropometri yang mana pengukuran dan penimbangan lgsg online ke sistem dan alat yg sdh tersedia sebanyak 160 unit dan utk tahun ini kami akan kembali menyediakan sebanyak 400 unit alat.

Kami mohon bantuan dari Polres Serdang Bedagai dan semua pihak untuk membantu menggerakkan warga agar datang ke Posyandu utk lakukan pengukuran dan penimbangan.

 Metode pendataan stunting dengan EPPGBM (Elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) dgn cara by name by address, namun ada bbrp ermasalahan dlm penerapan EPPGBM antara lain belum semua balita memiliki NIK, kurangnya koordinasi TPPS Kecamatan dan desa.

Besar harapan pertemuan kali ini dapat menghasilkan koordinasi yg baik sehingga percepatan penanganan penurunan stunting memperoleh hasil yang baik dan maksimal

Kata sambutan dari Kadis P2KBP3A Kab.Serdang Bedagai, yaitu :Dalam struktur TPPS Kab.Sergai selaku Sekretaris Tim dan Kapolres Serdang Bedagai sebagai anggota Pengarah TPPS,Kami telah membentuk sebanyak 1.419 tim pendamping keluarga (TPK) di semua desa/ kelurahan yg beranggotakan 473 bidan, PKK dan kader KB.

Telah dibentuk TPPS disemua Desa/ kelurahan yg ada di Kab.Sergai.

Intervensi yg diberikan berupa pendampingan TPK pada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan balita, kegiatan BKR, PIK-R, posyandu, pembentukam duta stunting dan penyediaan air bersih.

Kata sambutan dari Kadis Dukcapil Kab.Serdang Bedagai, yaitu : Data yg kami gunakan adalah data semester 2 thn 2022 yaitu data EPPGBM sebanyak 43.554, dan data Capil sebanyak 41.381 jiwa,Sesuai dengan Permendagri 95/2019 tentang Sistim informasi administrasi kependudukan (SIAK) bahwa seluruh Kab/ Kota telah menerapkan SIAK terpusat yg mana seluruh basis data disimpan, dipelihara di dirjen Dukcapil Kemendagri.

Data kependudukan tahun 2022 yaitu 676.456 (Lk : 339.302, Pr : 337.154), untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 210.470 (Lk : 168.047, Pr : 42.423),Data balita tahun 2022 yaitu sebanyak 41.381 (Lk : 21.479, Pr : 19.902),Siap membantu untuk mempadankan/ menyesuaikan data utk setiap versi.Masukan dan penutup dari Kapolres Sergai, yaitu :Agar TPPS dikukuhkan sehingga memiliki tanggung jawab.

Dari hasil pemaparan beberapa Dinas/ narasumber, agar para Camat dan Kapolsek melakukan sosialisasi terkait mslh stunting kepada masyarakat.

Agar pihak yg berkompeten membentuk tim sehingga dapat membantu mengurangi permasalahan stunting.

Terima kasih atas kehadiran kita semua semoga pertemuan mendapat barokah sehingga bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara

Doa

Hadir dalam giat Kapolres Serdang Bedagai, *AKBP Dr. Ali Machfud, SIK, MIK,Bupati Serdang Bedagai diwakili oleh Wakil Bupati, *H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, Kepala Bappedalitbang Kab.Serdabg Bedagai, *Rusmiani Purba, SP, M.Si, Kadis Kesehatan Kab.Serdang Bedagai, *Selamat Hartono,Kadis P2KBP3A Kab.Serdang Bedagai, *dr. Helminur Iskandar Sinaga,Kadis Dukcapil Kab.Sergai, *Fitriadi, S.Sos, M.Si,Kabag SDM, *KOMPOL SP. Anak ampun, SH,Kabag Ops, *KOMPOL L. S. Siregar, SH,Kabid Kesmas Dinkes Kab.Sergai, *dr. Roma D. Pasaribu,Para Kapolsek jajaran Polres Sergai,Para Camat yg berada di wilkum Polres Sergai.

Selama pelaksanaan giat situasi dalam keadaan aman kondusif.(ceria)

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.