T.BALAI (SHR)
Grand Singgie Hotel berbintang kini hadir di pusat Kota Tanjungbalai, bertujuan untuk mendongkrak taraf perekonomian warga sekaligus salah satu sumber pendapatan asli daerah setempat.
Pembukaan (grand opening) hotel megah di Jalan Cokroaminoto Tanjungbalai itu diawali dengan kegiatan bhakti sosial berupa Donor Darah bekerjasama dengan PMI, Do'a bersama dan santunan kepada 30 orang Anak Yatim, berlangsung Sabtu (12/10).
Mewakili keluarga besar Grand Singgie Hotel, Edy Tjoa mengatakan, investasi bidang jasa penginapan itu diawali niat keluarga besar (keturunan) dari kakeknya untuk membangun Kota Tanjungbalai.
Menurut Edy, selain 102 kamar tidur berbagai type, sudah saatnya Kota Tanjungbalai memiliki hotel berbintang yang memiliki fasilitas seperti ballroom, metingroom dan restauran yang nyaman. Itu karena Tanjungbalai merupakan salah satu kota yang ada di Sumatera Utara.
Awalnya, kata Edy, omnya bernama Suhartono akrab disapa Acun berbincang dengan Wali Kota Tanjungbalai untuk membanguan sebuah hotel megah dan menjadi kebanggan daerah.
"Bersyukur niat baik om saya itu disambut hangat pemerintah Kota Tanjungbalai sehingga pada hari ini secara resmi kita melakukan grand opening Grand Singgie Hotel," ujar Edy Tjoa.
Edy berharap, kedepannya keberadaan hotel itu dapat mendongkrak perekomonian masyarakat (pedagang) yang ada sekitar lokasi hotel dan juga menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.
Demikian juga berinvestasi di Tanjungbalai merupakan kebanggan tersendiri dan suatu kesempatan bagi keturunan (anak/cucu) kakeknya bernama Juke yang lahir pada tahun 1918 di Tanjungbalai.
"Walaupun banyak yang bertanya kenapa kami mau berinvestasi sampai tahap seperti ini, itu tidak menjadi persoalan. Niat kami yang asli putra daerah tidak semata-mata komersil, namun ingin mewujudkan pembangunan sejalan dengan misi Pemkot Tanjungbalai dan bapak Presiden Jokowi," kata Edy Tjoa.
Sesuai catatan, sejak beroperasi pada akhir 2017 lalu, saat ini Grand Singgie Hotel telah mempekerjakan sebanyak 80 orang karyawan yang rata-rata merupakan anak daerah Tanjungbalai.
Peresmiannya ditandai pengguntingan pita oleh empat orang owner (pemilik) yakni, Suhartono alias Acun, Burhan, Rudi alias Che Liang dan Efendy alias A King, bersama anggota DPRD Sumut, Mahyaruddin Salim, Wakapolres Tanjungbalai, Kompol Edi Bona Sinaga dan meawakil Dandim 0208/Asahan, Kapten Nurianto.
Kemudian, mewakili Kepala KSOP Tanjungbalai, Mustafa Edi, Ketua marga Chai Selangor-Malaysia, Datuk Chai Chong Wie, Ketua Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia, Untung Chandra dan Ketua Marga Chai Indonesia, Chai Mauling. Acara juga dimeriahkan dengan atraksi Barongsai, pemotongan nasi tumpeng.(Arsito).
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.