BELAWAN– Kota Belawan termasuk kategori Pelabuhan Internasional, ini ditandai dengan letak strategis geografi Kota tersebut, tapi mengapa banjir yang menggenangi Kota Belawan dan sekitarnya hingga hari ini, Kamis(16/08).
Tampak kumuh wajah Kota Belawan beberapa bulan terakhir dihiasi banjir rob, Banjir ini diduga dampak dari proyek Reklamasi Pelindo I yang mana laut di timbun untuk dijadikan Dermaga Internasional Terminal Peti Kemas Fase II Belawan.
Akibat banjir yang menggenangi kota Belawan dan sekitarnya ini membuat aktifitasnya masyarakat Kecamatan Medan Belawan seperti lumpuh total dan biasanya banjir tidak pernah setinggi ini dan tahun ini paling parah.
“Aktivitas masyarakat lumpuh total, pengendera bermotor sangat kesulitan menembus banjir yang mencapai pinggang orang dewasa tersebut. Biasanya kalau pasang perdani, banjir hanya paling tinggi hanya selutut. Kali ini mencapai pinggang orang dewasa, ya satu meter lebih lah. Banjir ini kita duga karena proyek reklamasi Pelindo I TPK Fase II" Ujar salim warga Belawan II Kecamatan Medan Belawan.
Pelindo I hanya mementingkan keuntungan perusahaan saja tanpa memikirkan nasib u masyarakat, berapa hektare luas lautan ditimbun, Pelindo I cuma cari keuntungan pribadi saja, tapi tidak memikirkan akibatnya kepada kepentingan masyarakat. Kalau sudah beginikan yang dirugikan masyarakat sendiri, apa tanggungjawab Pelindo I,” terangnya.
Senada dengan itu Ketua DPD PNTI Kota Medan Rahman Gafiqi SH, mengatakan, seharusnya Pelindo I sebelum pembangunan Proyek Reklamasi tersebut harus di uji dulu dari dampak analisis Lingkungannya.
“Seharusnya PT Pelindo I melakukan pencegahan dari dampak lingkungan tersebut sudah pasti air pasang akan meluap sebab volume airnya tidak berkurang, yang berkurang hanya tempatnya, tidak berlaku hukum archimedes disini” ungkap Rahman
Menurutnya, dengan air pasang yang menggenangi pemukiman rumah warga dan badan jalan Kota Belawan sehingga warga masyarakat menjadi panik tak tentu hala.
“Seharusnya PT PelindoI I menjaga image Kota Belawan sebagai kota Pelabuhan Internasional dan juga sejarahnya yang belum pernah di genangi air seperti ini. Dengan adanya Proyek Reklamasi ini, sebelumnya penimbunan oleh PT Shanghai kerjasama bilateral antar negara PLTD Paluh Kurang, ini membuat semakin Kota Belawan berubah menjadi lautan,” tegas Gafiqi lagi.
Sementara itu, Sekretaris Pelindo I, M Eriansyah Boy mengatakan Wah kenapa itu ya, Tapi kemarin ada jebolnya tanggul di kampung nelayan ya, ujarnya. (Ariel)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.