Tanggul Banjir, Pembawa Malapetaka Dan Kemiskinan

 

T.BALAI (SHR).

Penanggulangan bencana banjir yang diakibatkan oleh insensitas curah hujan yang tinggi di setiap akhir tahun diawali dari bulan September dan berakhir Desember.

Untuk menanggulangi hal tsb Kementerian Dinas PU melalui Bidang Pengairan dan Irigasi Privinsi Sumatera Utara menyelenggarakan Pembangunan Tanggul untuk Penahan Banjir yang berlokasi di Lingkungan IV Kelurahan Bunga Tanjung dan Kelurahan Pulau Simardan Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai,yang di kerjakan oleh Dua perusahaan Raksasa Indonesia yakni PT.PP dan PT.HK dinilai sangat merugikan Masyarakat sekitar,khususnya Tanggul yg berada di Kelurahan Bunga Tanjung Lingkungan IV,pasalnya bahwa Sungai Bandar Jaksa yang bermuara ke sungai Asahan yang dahulunya dipergunakan masyarakat setempat untuk sarana Transportasi sungai pengangkutan hasil pertanian berupa buah sawit dan hasil pertanian lain yang berada di sekitar pinggiran sungai asahan yang diangkut dgn menggunakan perahu bermotor menuju Tangkahan tangkahan yg berada di Bantaran Jalan coklat lingkungan IV Kelurahan Bunga Tanjung.


Namun setelah selesainya Tanggul dibangun dan diopersikan,kegiatan Pengangkutan dan Bongkar Muat di Tangkahan yg dimaksud sdh tidak lagi bisa dilakukan,krn alur muara sungai sudah mengecil dan menyempit akibat tanggul,sehingga bot para pengangkutan tidak bisa lagi masuk kesungai Bandar Jaksa,namun untuk memperjuangkan hidup masyarakat setempat yg semata mata pencarian mereka berasal dari ongkos angkut terpaksa jua melewati Tanggul yang berdiri serta dengan arus air yg sangat deras,bahkan seringnya perahu mereka karam akibat terjangan air yg sangat kuat,dampak negativ yg ditimbulkan oleh proyek pemerintah ini sangat menyengsarakan Masyarakat dan menelan anggaran milyaran Triliunan lebih mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan dan kerugian karam nya perahu pengangkutan yg bermuatan puluhan ton kelapa sawit dan bahan hasil hasil pertanian serta perkebunan lainnya dan sampai sekarang warga masyarakat sekitar banyak kehilangan mata pencaharian dan mengakibatkan pengangguran,untuk itu masyarakat meminta kepada pihak pemerintah yg berkompoten agar kembali memikirkan dampak negatif akibat Pembangunan Kedua Tanggul dimaksud.


Arifin Sitorus Ketua LSM LIDIK Kota Tanjungbalai membenarkan hal tersebut,ketika di jumpai di Kantor nya,jalan Sei Agul Rusunawa III Lantai 4 No 5,juga menambahkan bahwa saat ini 8/12/20 dilingkungan IV Kelurahan Bunga Tanjung Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai, beberapa Lokasi Pemukiman Rumah Penduduk sudah mulai di genangi air Banjir.

Beliau juga sangat kecewa dgn Bendungan yang dibangun dan Katanya mampu mengendalikan Banjir,tapi hanya sebatas hiasan dan Pajangan,cetus Arifin.(Arsito).

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.