PANCASILA DAN SISTEM KHILAFAT ISLAM

Hari ini Jumát 1 Juni 2018 bangsa Indonesia merayakan Hari Pancasila, sebuah kristalisasi nilai nilai yang diserap dari nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia tentang keyakinan akan Tuhan YME, kepedulian, cinta pada kemanusiaan, menjunjung persatuan di atas perbedaan, mengedepankan musyawarah yang penuh hikmah dalam mengambil keputusan menuju terciptanya masyarakat yang adil setara sejahtera.
Pancasila sebagai sebuah tata nilai yang menjadi panduan hidup Bangsa Indonesia sangat selaras dengan nilai-nilai Islam yang mendorong umatnya jadi manusia-manusia yang sangat mencintai Tuhan-Nya dengan wujud nyata mempraktekan kehidupan sehari-hari yang penuh nilai moral dalam sikap, ucapan dan perbuatan.
Tujuan dan tata nilai yang terkandung dalam Pancasila selaras dengan konsep Khilafah Ahmadiyah yang sudah berdiri tegak selama 110 tahun (27 Mei 1908 – 27 Mei 2018). Sebuah Khilafah Spiritual yang murni memiliki tujuan menuntun manusia kepada jalan ketakwaan, membawa persatuan bangsa-bangsa di dunia, dan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan dengan cara menjaga kemerdekaan, kehidupan dan kehormatan seluruh umat manusia.
Khilafah Ahmadiyah yakin akan terbentuknya perdamaian dan keharmonisan dengan melakukan reformasi pada karakter manusia yang berdasarkan akhlak. Khalifah Ahmadiyah menolak penggunaan paksaan dan kekerasan dalam hal keyakinan.
Khilafat Ahmadiyah tidak mempunyai tujuan politik ataupun keharusan berdirinya negara Islam, walaupun negara Islam yang ideal menghendaki suatu kepala pemerintahan untuk menjalankan kekuasaan sekuler dan keagamaan, lembaga Khilafah harus tetap fokus kepada permasalahan akhlak dan kerohanian saja.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang sebelum mereka, (QS, 24:55)
Dalam sebuah kitab Hadits terkenal, Musnad Ahmad oleh Imam Ahmad bin Hambal, ada sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Huzaifah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
“Kenabian akan tetap berada diantara kalian selama Allah menghendaki. Kemudian akan berlaku masa khilafah yang mengikuti jejak kenabian (khilafah ‘ala minhajin-nubuwwah), dan akan tetap berada selama Allah berkehendak. Kemudian diikuti masa kerajaan yang merusak (mulkan ‘adhan), dan dia akan tetap berada selama Allah berkendak. Kemudian setelah itu akan muncul kerajaan lalim (mulkan jabbariyyah), dan akan tetap berada selama Allah berkehendak. Kemudian muncul kembali khilafah yang mengikuti jejak kenabian (khilafah ‘ala minhajin nubuwwah).
Menjadi sangat jelas bahwa tujuan Khilafat Islam adalah pada praktek perkembangan rohani, akhlak, sosial dan intelektual manusia – akan terus menjadi tujuan utama orang-orang yang bertakwa dan khilafah ‘yang dibimbing Allah’ yang mengikuti jejak dari Nabi Muhammad saw, menjadi Muslim sejati dalam sikap, perilaku dan perbuatan sebagaimana diteladani Nabi Muhamad saw sejatinya selaras dengan tujuan Manusia Indonesia yang berpancasila.
Selamat Hari Pancasila
“Bersatu, Berbagi, Berprestasi”
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.