Khalifah Muslim Ahmadiyah, Khusus Untuk Trump: ‘Setiap Negara Harus Menghormati Negara Lainnya’

Mirza Masroor Ahmad, Khalifah ke-5 Jemaat Muslim Ahmadiyah menyeru seluruh dunia untuk menemukan kembali nilai-nilai yang membawa manusia kembali bersama.
Pemimpin berusia 67 tahun yang tinggal di London Barat ini yakin bahwa peningkatan penderitaan dan kekerasan yang dialami hari ini berasal dari sikap manusia yang tidak terpengaruh pada agama.
“Semua umat manusia adalah sama. Jika anda menyadari hal ini, anda dapat hidup damai di dunia,” ungkapnya pada Newsweek dalam wawancara di kantornya di Southfields.
Saat dia berbicara dengan suara lembut dan tenangnya, orang-orang berkumpul di luar kantor untuk bertemu dengannya.
Gerimis menetes di sekitar Mesjid Fazl yang diresmikan pada tahun 1926 sebagai mesjid pertama yang dibangun di London.
Inilah lokasi kantor pusat Jemaah Muslim Ahmadiyah, kelompok keagamaan yang paling banyak dipersekusi di dunia.
Sejak 2003, Mirza Masroor Ahmad telah memimpin komunitas yang memiliki jutaan anggota tersebar di seluruh dunia. Selain upayanya untuk menyampaikan keadaan buruk yang menimpa pengikutnya, Khalifah juga sibuk mempromosikan perdamaian dunia serta kemajuan sosial dan ekonomi di negara-negara berkembang.
Para Ahmadi menyatakan misi mereka untuk menyebarluaskan inti nilai Islam yaitu Cinta dan saling menghormati antarsesama di seluruh dunia. Akan tetapi Khalifah percaya banyak orang saat ini merasa tidak dekat dengan agama dan telah melupakan cara saling menghargai.
“Jangan bermain-main dengan agama orang lain. Jangan bermain-main dengan sentimen orang dan jangan sombong bahwa anda paling hebat,” tuturnya.
Khalifah percaya bahwa para pemimpin agama seperti juga para politisi, terus mengirimkan pesan perpecahan yang memperburuk bagian-bagiannya dan yang bersifat kekerasan.
Sebagai sebuah contoh, dia mengutip Presiden Amerika, Donald Trump yang terkenal dengan kata-katanya terhadap kelompok agama dan etnis tertentu yang ada di Amerika dan negara lainnya.
“Saya tidak menyukai apa yang dikatakan Trump. Maka jika dia menghormati Amerika, Amerika akan menghormatinya. Tapi jika tidak, bahkan negara kecilpun tak akan berlaku sama–red – menghormati –terhadapnya,” ucap Khalifah.
“Setiap negara harus menghormati satu sama lain; setiap negara harus menghormati satu bangsa dengan yang lainnya; para politisi juga seharusnya dapat saling menghormati satu sama lainnya.”( Djun )
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.