Medan, (SHR) Netizen pengguna facebook dibuat heboh oleh pernyataan sebuah akun facebook bernama Surya Hardyanto,
yang menyatakan "...bahwa peristiwa di Mapolda itu karena masalah utang
piutang dan pembunuh dan korban sama-sama non muslim. Warga di sekitar
Mapolda saja heran, kenapa berita di TV jadi terkait masalah teroris..
Waallahu a'lam."
Tulisan itu dibuat oleh akun tersebut pada 27 Juni sekitar pukul 20.55 wib.
Menanggapi hal ini Polda Sumut menyatakan bahwa Akun Facebook Surya Hardyanto membuat berita bohong dan memutar balikkan fakta.
Kabid
Humas Polda Sumut menyatakan bahwa terkait adanya berita bohong di akun
facebook terkait penyerangan terduga teroris ke Pos Jaga Polda Sumut
yang mengakibatkan anggota Polri an. Ipda Anumerta Martua Sigalingging
meninggal dunia, sama sekali tidak benar, dan hoax.
"Hasil
penyelidikan di TKP, identifikasi dan keterangan pelaku yang hidup,
terungkap dengan jelas identitas mereka maupun motif mereka melakukan
penyerangan terhadap Polda Sumut," terang Kabid Humas Polda Sumut, Kamis
(29/6).
Polisi telah dapat menyimpulkan bahwa
para pelaku merupakan kelompok teroris yang ingin merebut senjata api
dinas Polri, serta merencanakan aksi teror lanjutan.
"Pemilik akun ini (Surya Hardyanto) memutar balikkan fakta sebenarnya," tegas Kabid Humas.
Ditambahkannya,
dari hasil pemeriksaan, tidak ada hubungan antara pelaku penyerangan
dengan anggota Polri yang menjadi korban, bahkan mereka tidak saling
mengenal, bagaimana ada masalah utang piutang.
"Di
dalam akun ini disebutkan kalau pembunuh dan korban sama sama non
muslim, itu juga BERITA BOHONG, karena para pelaku di KTP-nya tercantum
Muslim," ungkapnya.
Hal tersebut tidak
terbantahkan lagi karena seorang pelaku yang ditembak mati oleh Polisi
juga dimakamkan di kuburan Islam di Medan.
"Apa
yang disampaikan pemilik akun adalah HOAX dan berbahaya bagi masyarakat
yang kurang paham terhadap informasi yang sebenarnya," tegas Rina.
"Tim
Cyber Crime Direskrimsus Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan
terhadap pemilik akun yang memutar balikkan fakta tersebut," pungkas
Rina.
Namun hingga kini, belum jelas apakah
yang bersangkutan sudah diamankan atau belum, karena alamat rumah,
identitas kerja, alamat sekolah anak dan nomor telepon pribadi terduga
penyebar hoax itu masih jelas terpampang di akun facebooknya. Namun,
status hoax yang sudah tersebar dan banyak 'dicapture' para pengguna
facebook tersebut sudah dihapus.
Mari kita tunggu keseriusan Polisi memberantas hoax.(ceria)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.