Dapat Bantuan, Dua Bocah Pengidap Cacat Ini Diduga Kena Pungli oleh PNS Dinsos


MEDAN, (SHR) - Dua anak cacat bersaudara, Rimles Sinaga (10), dan Ruben Sinaga (9) diduga menjadi korban Pungutan Liar (Pungli), Oknum Pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Ibu kedua anak itu, Marsisna Silitonga (32), ditemui di Rumah kontrakannya, Rabu (15/3/2017), Jalan Konggo Kongsi, Kelurahan Sei Semayang, Dusun XII, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang mengaku dimintai uang Rp 1 Juta oleh Ganda Aritonang, pegawai Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Deliserdang.
Menurut Marsisna, pada perayaan Natal Oikumene, anaknya menerima santunan. Bantuan itu berupa uang senilai Rp 2 Juta dan dua kursi roda diperuntukkan kepada anak-anak cacat.
Bantuan tersebut diterimanya tanpa perantara dari Bupati Deliserdang Ashari Tambunan.
Namun, setelah hajatan selesai, Ganda Aritonang menahan kursi roda itu. Alasannya, untuk diperbaiki terlebih dahulu. Lalu mereka pun percaya, dan diantar pulang oleh kenalannya.
"Kami pulang tanpa membawa kursi roda itu. Tetangga kami, Mak Febri boru Aritonang, selaku yang menghubungkan kami kepada Ganda Aritonang, menyarankan supaya kami kasih uang seikhlas kami ke si Ganda,"ujar perempuan berambut ikal ini.
Sesampainya di Rumah, diapun memberi uang senilai Rp 300 Ribu kepada Mak Febri, untuk disampaikan kepada Ganda Aritonang.
Tetapi, keesokan harinya, Mak Febri kembali menemuinya, dan meminta satu amplop yang diberikan Bupati. Namun, tidak serta merta diberikannya begitu saja.

Diceritakannya lagi, Ganda Aritonang pun kembali menghubungi mereka via telepon selular. Kata ibu tiga anak ini, kursi tersebut dapat diberikan setelah uang sejumlah Rp 1 Juta itu diserahkan kepada Ganda.
Hal itu dibenarkan suaminya, Rindu Sinaga (33). Pria berbadan kurus ini menjelaskan, sekitar 28 Desember 2016 lalu, dia dibubungi Ganda untuk diajak bertemu.
Lalu, mereka pun bertemu di Jalan Binjai Km 13, Gang Horas, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang di dekat rumahnya.
Pria yang bekerja sebagai buruh pabrik kopi ini mengaku memberikan uang senilai Rp 600 Ribu untuk menggenapi yang sebelumnya sudah diserahkan kepada Mak Febri. Barulah dia mendapatkan kursi roda.
Ganda Aritonang, ketika dihubungi Tribun-medan.com, membantah telah menerima uang dari keluarga Rindu Sinaga.
"Mana ada kuminta. Dimana mintanya, sedangkan aku sibuk, bagaimana mau jumpa,"ucapnya.
Kemudian ditanya soal pertemuan mereka di Jalan Binjai Km 13, Gang Horas, dia mengaku bertemu Rindu.
"Karena adanya undangan pesta di Binjai. Sekalianlah kubawa kursi rodanya biar gak habis biaya orang itu datang ke Lubukpakam, dan kusuru tunggu di sana,"akunya.
Amatan wartawan, ketika berkunjung ke rumah Marsisna, kedua anak mereka hanya bisa duduk kalau disandarkan. Dua-duanya terlihat lemas, dan kaki maupun tangannya tidak berdaya(ss)
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.