Museum Perkebunan Indonesia di Kota Medan resmi memperkenalkan seni media baru berupa video mapping


MEDAN ,(SHR) Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) I di Kota Medan resmi memperkenalkan seni media baru berupa video mapping, sebuah teknologi proyeksi visual imersif yang menghidupkan artefak sejarah dengan sentuhan modern. 


Melalui pameran bertajuk Jejak Tanam, Musperin mengajak masyarakat untuk lebih mencintai warisan sejarah Indonesia dengan pendekatan teknologi digital yang memikat.

Pameran yang berlangsung sejak akhir September ini menampilkan 13 karya video mapping hasil kolaborasi para seniman Kota Medan yang sebelumnya mengikuti workshop seni media bersama praktisi dari Yogyakarta daerah yang telah lebih dulu mengembangkan teknologi serupa.
 
Dra. Sri Hartini, M.Si, Direktur Eksekutif Musperin I, Menyampaikan sejarah industri perkebunan tidak hanya dipahami, tapi juga dirasakan secara visual dan emosional oleh generasi muda, ” ujar Dra. Sri Hartini, M.Si, Direktur Eksekutif Musperin I, Sabtu (27/9/2025) malam.

Video mapping merupakan teknik proyeksi yang menyulap permukaan objek tiga dimensi  seperti bangunan, patung, atau dinding  menjadi layar animasi bergerak yang interaktif. Teknologi ini menjadikan kunjungan ke museum bukan lagi sekadar melihat, tetapi juga mengalami langsung narasi sejarah dengan cara yang memikat.
.
Lanjut, Sri Hartini Menyampaikan pengunjung tidak hanya mendapatkan wawasan sejarah, tetapi juga menyaksikan bagaimana budaya dan teknologi saling menguatkan dalam bentuk karya seni kontemporer.

Andi Syamsu Rijal, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan RI, Menyampaikan di Sumatera Utara kami menjadi tempat pelaksanaan kegiatan untuk launching hasil karya media baru ini.

Apanya kita lakukan sekarang ini adalah mengali nilai - nilai budaya udah kita saksikan berbagai macam hasil produksi dari sejarah tentang perkebunan itu ditampilkan dalam wujud media kita", Jelasnya.

Harapan kedepannya akan membuka ruang baru dan media baru, seni instalasi khususnya yang menjadi daya tarik untuk orang memahami arti museum itu sendiri," tutup Syamsu Rijal.

Adapun Seni media dan seni instalasi bisa Menjadi bagian minat anak - anak terutama generasi muda untuk lebih memahami kebudayaan melalui pembuatan kreativitas dan inovasi melalui seni media. 

Kebudayaan itu terbuka untuk digali dan wadah untuk merancang masa depan yang lebih baik lagi melalui teknologi wacana budaya, bisa dijadikan bahan untuk lebih menguatkan dan memajukan kebudayaan tersebut.

Ketua Umum Yayasan Museum Perkebunan Indonesia, Ir. Rhohan F. Mochtar, menyebut tema Jejak Tanam sebagai rangkuman perjalanan panjang industri perkebunan Indonesia  mulai dari masa pra-kolonial, kolonial, hingga era modern.

“Museum ini menyimpan ingatan kolektif bangsa. Kami ingin generasi penerus memahami sejarah dan menjadikannya inspirasi dalam membangun masa depan,” tutur Mochtar.(Ceria)


Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.