Medan,(SHR)Masih segar di ingatan kita masing-masing, bahwa pada tanggal 28 Oktober yg lalu kita sebagai bangsa telah memperingati hari Sumpah Pemuda Ke 96 tahun yang merupakan titik awal pemersatu kita sebagai rakyat yang ingin merdeka dan menjadi utuh sebagai bangsa yang bertanah air dan berbahasa Indonesia.
Kemudian dalam kurun atau selang 12 hari setelahnya kita kembali lagi untuk memperingati peristiwa penting dalam perjalanan sejarah bangsa yang monumental yakni, hari Pahlawan Nasional Ke-79 (10 November 1945 - 10 November 2024) sebagai puncak perlawanan dan perjuangan yang digelorakan oleh para Pejuang dan Pahlawan bangsa yang begitu berapi - api dan bersemangatnya mereka untuk memerdekakan bangsa ini dari penindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh penjajah ketika itu.
Peristiwa Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan adalah peristiwa sejarah yang saling berkolerasi satu sama lain untuk diingat dan dikenang agar tertanam semangat perjuangan dan ke pahlawanannya seperti yang pernah dilakukan oleh para Pahlawan itu hingga kemudian banyak di antara mereka yang telah meregang nyawa, gugur di medan laga.
Dari berbagai rangkaian peristiwa sejarah yang pernah terjadi itulah kemudian muncul semboyan "Jas Merah" (Jangan Sekali- kali Meninggalkan Sejarah) yang diungkapkan oleh Presiden Sukarno yang sangat populer dan sering terdengar oleh kita di berbagai tempat, baik di forum - forum formal maupun non formal. Sebagai generasi bangsa yang baik tentulah senantiasa kita dituntut untuk selalu mengetahui dan memaknai sejarah bangsanya serta mengingat, mengenang dan menghormati jasa para Pahlawannya.
Namun, dalam konteks memberikan penghormatan dengan memperingatinya yang dilaksanakan untuk mengenang sejarah dan mengingat jasa serta semangat perjuangan yang digelorakan oleh mereka para Pahlawan, tidak cukup hanya sekedar rutinitas dan formalitas belaka. Akan tetapi mestilah diisi dan dimaknai dengan hal - hal yang bentuk dan sifatnya lebih substanstif lagi yang jika boleh diistilahkan dengan "Jas Hitam" (Jangan sekali - kali Hidup Tanpa Bermanfaat) bagi orang lain. Dan semoga istilah ini akan menjadi relevan dalam konteks kekinian kita sebagai generasi bangsa.
Selaras dengan Tema Hari Pahlawan Tahun 2024 yakni; "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu" sudah seyogya dan sepantasnya kita saling bahu membahu, merapatkan barisan dan bergandengan tangan untuk lebih mencintai serta melindungi segenap tumpah darah bangsa ini, saling peduli terhadap sesama, peduli terhadap lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Maka hari ini yang menjadi tugas kita sebagai generasi bangsa adalah untuk bisa mempertahankan dan mengisi kemerdekaan di segala bidang dengan segenap potensi dan ragam profesi yang kita miliki seperti misalnya, sebagai pelajar/mahasiswa; teruslah belajar untuk meraih cita-cita dan mengukir prestasi, guru/dosen; mendidik dan membimbing untuk mencerdaskan generasi bangsa. Para tokoh agama, tokoh masyarakat, para nelayan, para petani, praktisi, dokter, aparat negara, politisi dan pemerintah serta berbagi profesi lainnya termasuk Penyelenggara Pemilu/Pilkada hari ini, agar bisa berkontribusi dan memberikan yg terbaik serta lebih maksimal lagi untuk membangun negeri dan dan mendorong kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Kepada Penyelenggara Pemilu/Pilkada diharapkan untuk lebih profesional dan proporsional dalam menyelenggarakan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang tinggal hitungan hari serta meningkatkan kapasitas dan kualitas kerjanya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban melayani masyarakat dalam memberikan hak pilihnya dan melayani peserta Pilkada dengan sebaik- baiknya sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang- undangan.
Kemudian terhadap seluruh elemen masyarakat, agar bisa berpartisipasi untuk mengsukseskan Pilkada Serentak pada hari Rabu, tanggal 27 November 2024 secara demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia (Luber) jujur dan adil (Jurdil) dengan datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya tanpa paksakan dan intimidasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab karena hal tersebut akan merusak dan mencederai nilai-nilai demokrasi.
Selain daripada itu, saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa berpartisipasi mengawal dan mengawasi setiap tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024 serta melaporkan apabila terjadi atau ditemukannya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh para pihak. Kemudian menolak politik uang, menghindari isu sara, tidak melakukan kampanye hitam dan janji - janji semu yang tak pasti. Sebagai pemilih, kita harus lebih cerdas dan lebih cermat lagi untuk memilih para Pasangan Calon Pemimpin (Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota) dengan cara melihat dan mempelajari rekam jejaknya, melihat visi- misi serta program yang ditawarkan para pasangan calon kepada pemilih pada masa kampanye saat ini.
Semuanya adalah upaya yang harus dilakukan demi terwujudnya kedaulatan rakyat, tegaknya demokrasi dan terpilihnya para Pemimpin bangsa di seluruh daerah di negeri ini yang legitimit dan representatif pilihan rakyat untuk melayani dan mensejahtetakan masyarakatnya ketika mereka (Pasangan Calon) telah terpilih nanti. Akhirnya, bukankah suatu yang kita lakukan hari ini, kelak menjadi catatan di dalam lembaran sejarah di masa yang akan datang. Semoga.
Selamat Hari Pahlawan Ke - 79. Mari kobarkan semangat perjuangan para Pahlawan di setiap langkah dan gerak kita untuk kemajuan bangsa.(Tim)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.