Pemkab Nisut,Fasilitasi Pertemuan (PKM) Tentang Program Pengendalian Sungai Muzoi,Sowu Dan Sungai Tumula.

 



Swarahatirakyat.com (Nias Utara) Pemerintah Kabupaten Nias Utara (Nisut) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas PUPR Nias Utara mengfasilitasi Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM), tentang Program Desain Pengendalian dan penanganan Daya rusak Sungai Muzoi, Sungai Sowu dan Sungai Tumula yang dilaksanakan di Aula TAFAERI Kabupaten Nias Utara.Jumat,27/10/2023.



Wakil Bupati Nias Utara Yusman Zega, menyampaikan bahwa.Pertemuan Konsultasi Masyarakat yang kita laksanakan pada hari ini berdasarkan Surat Kementerian (PUPR) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan kepada pemerintah Daerah kabupaten Nias Utara dengan Nomor: UM.0102-B1052/1287 tanggal 17 Oktober 2023.

Yusman Zega menjelaskan bahwa yang kita undang pada pertemuan ini ada beberapa camat, kepala desa dan tokoh masyarakat di 3 lokasi Sungai yang akan di lakukan Pengendalian dan penanganan yang di lintasi Sungai Muzoi, Sungai Sowu dan Sungai Tumula," ucapnya.

Pentingnya pertemuan konsultasi ini adalah untuk menampung saran dan masukan dari masyarakat dalam penanganan pengendalian daerah lokasi banjir, pertemuan ini sangat penting untuk kita laksanakan demi anak dan cucu kita kedepannya.

Wakil Bupati Nias Utara menghimbau masyarakat agar tidak menebang pohon sembarangan dan jangan buang sampah sembarang, mari kita saling menjaga lingkungan di sekitar kita," harapnya.

Bapak Herbet Sihite, Sp1Sebagai Pejabat Fungsional Teknik Pengairan Ahli Madya BWSS-2 MedanPT. Teknika cipta konsultan Dr.Ir. Kuswandi MT.Menyampaikan pada sambutannya Latar Belakang Kegiatan ini diKabupaten Nias Utara sesuai dengan hasil survei ada beberapa sungai besar yaitu sungai mozui, sungai sowu dan sungai tumula. Pada tahun 2021 2022 telah terjadi beberapa bencana banjir yang mengakibatkan kerusakan pada ke - 3 sungai tersebut, sungai mozui, sungai sowu dan sungai tumula yang terletak di kabupaten Nias Utara.

Saat ini sudah dilakukan identifikasi, simulasi banjir dan menghubungkan hasilidentifikasi dengan permasalahan sehingga diperoleh rencana penyelesaian permasalahan banjir pada sungai-sungai di 3 DAS dengan mempertimbangkan aspek teknis, pembiayaan, metode pekerjaan.

Untuk itu kami sangat dibutuhkan masukkan dari berbagai pihak dari rencana pengendalian banjir di Nias Utara.Maksud dan Tujuan pertemuan tersebut antara lain melakukan sosialisasi rencana pengendalian daya rusak untuk 3 sungai tersebut di kab. Nias Utara baik dari aspek teknis maupun aspek non teknis.

Kemudian beliau menjelaskan bahwa program ini di mulai tahun 2023 dan akan kita mulai kegiatan fisik tahun 2024 bila masyarakat setempat dapat membebaskan lahan yang di lintasi sungai.

KONSEP PENGENDALIAN BANJIR DI DAS MUZOI Mereduksi sebaran genangan banjir sungai pada kawasan pemukiman dan fasilitas umum Membuat tanggul banjir di Sungai Muzoi, sungai Totoi, Sungai Lotu, sungai Ehuwa, dan Sungai Nalua.

Membuat tanggul banjir dengan konstruksi tanggul tanah dan geoback.Meniadakan membangun pemukiman berada bantaran banjir sungai melalui peraturan pemerintah daerah.

KONSEP PENGENDALIAN BANJIR DI DAS SOWU

Mereduksi sebaran genangan banjir sungai pada kawasan pemukiman dan fasilitas umum Membuat tanggul banjir dengan konstruksi tanggul tanah dan geoback.Meninggikan elevasi jalan Propinsi pada ruas - ruas jalan di Desa Hilimbosi Dusun III.Meniadakan membangun pemukiman berada bantaran banjir sungai melalui peraturan pemerintah daerah.

KONSEP PENGENDALIAN BANJIR DI DAS TUMULA Mereduksi sebaran genangan banjir sungai pada kawasan pemukiman dan fasilitas umum.Menambah tanggul pada alur sudetan yang dikonstruksi Pemkab Nias Utara di sungai Tumula.

Membuat tanggul banjir di sungai Tumula.Membuat tanggul banjir di sungai Boyo.Membuat tanggul banjir dengan konstruksi tanggul tanah dan geoback.Meniadakan membangun pemukiman berada bantaran banjir sungai melalui peraturan pemerintah daerah

Kadis PUPR Nias Utara Onahia Telaumbanua sebagai moderator Pada ruang diskusi,maka beberapa keterwakilan masyarakat mengatakan bahwa jika hal ini akan di lakukan penanganan dengan baik maka kami sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya, karena kami sangat merindukan bagaimana penanganan banjir di beberapa lokasi.

Kami juga menyampaikan saran untuk dapat menjadi bahan pertimbangan, karena tadi penjelasan bahwa harus di hibahkan lahan dan untuk pembebasan lahan dari pinggir sungai paling tidak 20 sampai 35 meter.

Hal ini kami dapat menjelaskan bahwa lahan masyarakat sekarang hampir semua sudah memiliki sertifikat tanah dan hampir rumah penduduk mendekati pinggir sungai, tentu hal ini perlu di pertimbangkan supaya tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Onahia Telaumbanua menyampaikan dalam kesempatan itu bahwa kita tampung semua pendapat dan usulan para orang tua kami yang hadir pada pertemuan konsultasi ini, namun apa yang kita harapkan adalah hasil setelah kita ambil kesimpulan pada hari ini dan akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat melalui kementerian PUPR dan pertemuan hari ini bukan menjadi kesimpulan final akan tetapi masih berbagai pertimbangan.

Pada pertemuan konsultasi ini, dihadiri Wakil Bupati Nias Utara,Kementerian (PUPR) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan,Setda Nias Utara,kadis PUPR, Asisten, beberapa OPD,Anggota danramil Tuhemberua,camat,kades dan para tokoh dan masyarakat sekitar sungai Muzoi, Sowu dan Sungai Tumula.(Tim)

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.