Konferensi GP Ansor Labusel yang dilaksanakan hari ini 27.11.22 Menuai Reaksi dari Kader nya Sendiri

 



Medan,(SHR)Dalam pernyataan sikap nya, mereka menjelaskan proses konferensi itu sendiri, ini harus kami ingatkan kembali kepada sahabat-sahabat Ansor dan mereka yang bukan kader tetapi ikut mengintimidasi peserta, terlepas dari itu, kami merasa penting menyampaikan proses di forum konferensi itu,


Pelaksanaan konferensi ini memiliki dasar atau aturan yang tertuang di dalam PD/PRT Ansor 

Dan turunannya atau penjelasannya di dalam Peraturan Organisasi (PO), bahwa di dalam forum konferensi (tingkat cabang) peserta itu adalah Pimpinan Anak Cabang yang di beri mandat, pimpinan sidang apabila diminta oleh peserta forum dipilih dari peserta, maka Pimpinan Wilayah menjadi Pimpinan sidang sementara, dan jika kesepakatan forum Pimpinan Wilayah dapat melanjutkan memimpin sidang sampai selesai, maka isi forum itu hanya peserta hanya itu, bahkan keberadaan Banser pun sesuai dengan dengan kesepakatan forum, kata Irwan Tanjung dalam siaran pers nya,


Tanjung melanjutkan, dalam proses sidang, ada 4 pleno yang harus di lewati dalam forum konferensi itu, Pleno pengesahan Tatib, Komisi-komisi dan dan seterusnya, komisi ini di bagi 3, dan setelah selesai masing-masing komisi akan mempresentasikan hasil, dan paripurna, ini sesuai dengan PO Ansor, jadi idealnya konferensi itu tidak bisa selesai 2-3 jam saja, apalagi hanya beberapa menit,


Kami juga ingin sampaikan bahwa konferensi ini adalah forum tertinggi di tingkat cabang, sebagai kader kami menunggu hasil dari forum itu, jadi ini bukan hanya soal siapa jadi ketua, tetapi mentapkan program kerja, rekomendasi, hasil dari komisi-komisi di forum itu, kami sangat yakin ini tidak ada, karena konferensi itu berlangsung dalam waktu yang tidak normal, tiba-tiba udah selesai aja, akhirnya hanya berjalan beberapa menit, kami meragukan hasil konferensi ke 3 ini,


Roni kader Ansor lainnya mengatakan, mestinya prosedur organisasi itu di jalankan saja, sesuai PD/PRT dan PO Ansor, bukan malah itu di abaikan hanya karena kepentingan siapa yang akan menjadi ketua cabang, walaupun itu perintah dari pimpinan pusat, kita mengerti bahwa Labusel ini tempat sahabat Hasan Basri Sagala (kasatkornas) dilahirkan, tetapi tidak mesti panik juga, karena ini sudah SK ketiga penunjukan dan akan berakhir tanggal 1 Desember ini, sekali lagi kami menolak hasil konferensi abal-abal ini,


Saat ini kami sedang mengkaji dan mempertimbangkan untuk melakukan gugatan kepada Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Pusat, kami menilai konferensi ini cacat hukum dan batal demi aturan organisasi, walau disisi lain kami meragukan kredibilitas sahabat Hasan Sagala, tegas Roni


Organisasi ini organisasi besar, tetapi hanya karena kepentingan pribadi seseorang, organisasi ini jadi korban, karena di beri ruang dari oknum di internal organisasi ini di bajak oleh orang-orang yang tidak pernah mengurusi, memikirkan bahkan mungkin saja mereka baru tau Ansor ini, faktor eksternal ini sangat besar pengaruh nya menjadikan Ansor menjadi organisasi kecil di Labusel ini, karena sangat gampang di bajak oleh orang lain, kami mengutuk oknum tersebut, karena konferensi ini tidak memiliki Marwah dan bobot sebagaimana mestinya.(Tim)

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.