Demo PERMASI di Poldasu “ Keterangan Saksi dari Polres Samosir Tak Ada Pengacaman” Dinlai Tak Kuat Karena Tidak Ada Bukti Pendukung

 



Medan,(SHR) Mahasiswa Samosir yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Samosir ( PERMASI ) kembali melakukan aksi demonstrasi di Mapolda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Tanjung Morawa ( 6/4 ) Kamis terkait dengan Gelar Perkara Ulang di Mapoldasu Selasa ( 4/4 ) kemarin  yang masih mengisahkan sejumlah kejanggalan pengusutan kematian Bripka AS Anggota Polres Samosir. 

Dalam aksi unjuk rasa kali ini, Mahasiswa Samosir ini meminta agar Kapolda Sumatera Utara Irjen Prapanca Simanjuntak supaya menemuinya akan tetapi, Pejabat nomor 1 di Markas Poldasu tak kunjung keluar menemuinya.

Salah satu yang paling janggal menurut Perhimpunan Mahasiswa Samosir ( PERMASI ) SirdoSagala, Ketua BPH Permasi mengungkapkan keterangan dari saksi salah seorang polisi dari Polres Samosir pada saat Gelar Perkara Ulang yang digelar di Poldasu mengatakan bahwa tidak ada pengancaman dari Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman kepada almarhum Bripka Arfan Saragih. 

Menurut PERMASI, Tungkas Sirdo, Penjelasan dari keterangan saksi yang dihadirkan dalam konferensi pers Gelar Perkara Ulang tersebut yang menyatakan bahwa kapolres Samosir tidak ada melakukan pengancaman, dinilainya bahwa keterangan saksi itu tidak lah kuat karena tidak dibarengi dengan bukti pendukung pernyataannya itu," 

Permasi juga menduga bahwa masih banyak oknum-oknum yang terlibat dalam kasus dugaan penggelapan pajak yang dilakukan oleh bripka Arfan Bersama dengan 4 orang terduga lainnya. Permasi juga menduga bahwa kemungkinan kematian Bripka Arfan Saragih ini ialah untuk memutus mata rantai dalam kasus penggelapan pajak. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh pihak keluarga Alm. Bripka Arfan melalui pernyataan kuasa hukumnya Fridolin Siahaan. Memandang hal itu, Perhimpunan Mahasiswa Samosir menginginkan suatu bentuk keseriusan dari Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen.pol Panca Putra Simanjuntak dalam membongkar kasus kematian yang dialami oleh bripka Arfan tersebut. Adapun dugaan yang memungkinkan menurut Permasi ialah adanya jaringan mafia penggelapan pajak yang rapi, terorganisir dan diduga melibatkan oknum-oknum yang lebih besar lagi.(Tim)

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.