Filim Batak Pertama Yang Tayang Perdana Di Belanda

 



Medan,(SHR)Film budaya Nusantara dari Tanah Batak berjudul SIMATANIARI  yang di produksi oleh Yayasan Pendidikan Kemajuan Bangsa Medan akan diputar secara perdana pada tanggal 16 September 2022 di Kedutaan Besar Indonesia untuk Belanda tepatnya di kota Den Haag.


Menurut Sutradara Film Simataniari  yaitu Trinov Fernando Sianturi,  SH (Ketua Yayasan Pendidikan Kemajuan Bangsa Medan) bahwa Film ini di menceritakan tentang Raja Sianturi yang menikah dengan Anian Nauli br.Manurung dan memiliki 2 (dua) orang anak yaitu SIMANGONDING  dan SIMATANIARI. 


Sesuai dengan judulnya sudah tentu bahwa film ini lebih banyak menceritakan tentang kehidupan Raja Simataniari Sianturi yang semasa hidupnya sangat senang mangajarin para anak anak muda pada masa itu untuk hidup lebih mandiri , bekerja keras dan juga menghormatin orang tua.   Selain itu Raja Simataniari Sianturi juga sering di panggil untuk menjadi sang Juru Damai apabila terjadi suatu pertengkaran antar kampung pada saat itu. Jelas Trinov Fernando Sianturi,SH  (Sutradara film Simataniari).


Producer Film Simataniari  Ibu Verawaty Sembiring, SS, Spd (Pembina Yayasan Pendidikan Kemajuan Bangsa Medan) mengatakan bahwa Film Simataniari di putar perdana di Belanda atas kerjasama Yayasan Pendidikan Kemajuan Bangsa Medan dengan Stiching Peduli seni Indonesia yang berkantor di Belanda. 


Selain tentang Cerita Raja Simataniari Sianturi,   dalam film ini juga ada cerita awal mulanya Marga Simatupang (Togatorop, Sianturi, Siburian) saling menikah.  Ini di mulai dari Cicit Raja Simataniari Sianturi  yang bernama Datu Pejel Sianturi jatuh hati dan ingin menikah sama boru Togatorop yang pada saat itu wanita yang cantik. Namun krena Datu Pejel yang memiliki wajah yang buruk dan sangat pendek serta masih satu marga dengan boru togatorop maka cinta yang dalam dari datu pejel sangat tidak mungkin di terima oleh boru togatorop.  Tetapi dengan kesaktiannya maka Datu pejel Sianturi pun membuat Boru Togatorop jatuh hati kepadanya dan akhirnya menikah dan sampai sekarang marga Simatupang saling menikah.


Sutradara Trinov Fernando Sianturi, SH juga mengatakan bahwa Film Simataniari  juga mempunyai 3 (tiga) Buah lagu khusus di buat utk menambah nilai seni budaya Batak yang ada di film tersebut. 3 lagu itu yaitu Berjudul "TONA" di nyanyikan Oleh Arvindo Simatupang,  yang berjudul "PODA" dinyanyikan oleh Nurcahaya boru Manurung, dan Yang berjudul "Dang Sempurna" dinyanyikan oleh Lela br.Situmorang.


Producer Film Simataniari Ibu Verawaty br. Sembiring , SS, Spd meminta kepada masyarakat Indonesia khususnya Masyarakat Suku Batak (Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun , Batak Mandailing) mendoakan dan mendukung film Simataniari  biar sukses dan dapat menjadi Salah satu perintis untuk anak anak muda  agar lebih brani membuat cerita cerita rakyat kedalam film.

Film Simataniari juga di dukung oleh Gerakan Anak Anak Muda Kristen Indonesia (GAMKRIS Indonesia), Pemuda Batak Indonesia (PBI), Komite Independent Batak (KIB), Perkumpulan Generasi Muda Poparan Sianturi Simataniari Sedunia (GM Paposma Sedunia) dan Perkumpulan Poparan Sianturi Simataniari sedunia  (Paposma Sedunia) jelas Trinov Fernando Sianturi,SH.(ceria)

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.