Gawat! Diduga TNI-POLRI Tak Berani Menutup Lokalisasi Judi di Pasar 7 Desa Manunggal.

LABUHAN DELI - SHR

Sungguh aneh tapi nyata, meski telah beroperasi selama hampir setahun lamanya,, namun tak satupun aparat penegak hukum yang sanggup menutup LOKALISASI Judi Dadu Samkwan dan Batu Guncang di Pasar 7 Marelan, Desa Manunggal. Jumat(16/03) Perjudian di Kota Medan sepertinya sudah menjadi penyakit masyarakat (Pekat) yang sangat susah dibasmi. Seperti lokalisasi Judi yang ada di Pasar 7 Marelan yang hingga kini tetap beroperasi secara bebas dan terbuka. Lokalisasi Judi beromzet ratusan juta rupiah perhari itu saat ini malah menjadi Destinasi Wisata Judi yang paling mengasyikan dan yang paling aman di Kota Medan. khabarnya, Selain di fasilitasi transport untuk menjemput pemain yang berada di luar kota, lokalisasi judi ini juga banyak terlihat oknum aparat berpakaian preman. Sehingga wajar saja bila saat ini lokalisasi Judi di Pasar 7 Marelan menjadi tempat yang aman bagi para CUKONG JUDI dan RAJA JUDI (RAJUD). Padahal sebelumnya LOKALISASI JUDI di Pasar 7 Marelan tersebut pernah di demo ormas Islam, namun apa lacur, aktivitas Judi Dadu Samkwan dan Batu Guncang (KIM) di Pasar 7 Desa Manunggal Helvetia itu kian hari kian meriah semeriah Pasar Malam. Pemilik LOKALISASI Judi Dadu Samkwan dan Batu Guncang (KIM) yang merupakan EtnisTionghoa itu seolah olah tidak lagi takut dengan hukum di negeri ini. Mereka seolah berkuasa dan mengganggap hukum di negeri ini ada di genggaman tangan mereka. Penuturan WP (37) warga Pasar 7 Marelan kepada wartawan mengatakan, di LOKALISASI Judi mirip LAS VEGAS itu tersedia berbagai macam bentuk permainan. Mulai dari permainan Dadu Samkwan, Rolet, Dingdong, Jeckpot, Sabung Ayam dan Judi Batu Guncang, yang disebut-sebut judi KIM. "Oh lengkap permainanya disitu bang. Makanya tumpah disitu semua bos-bos Judi Kota Medan, dan kabarnya juga BOS Judi dari luar Kota Medan main di tempat itu bang, " ujar WP. Lain pula yang disampaikan oleh Rul (45) warga Pasar 7 Marelan mengungkapkan, sejak tempat itu dijadikan lapak Judi, dirinya merasa resah, pasalnya, tempat tinggal mereka kini di juluki sebagai LAS VEGAS nya Medan. "Sejak lokasi itu dijadikan lapak Judi, Pasar 7 Marelan ini sekarang dijuluki LAS VEGAS Medan bang, " ungkap Rul sambil tersenyum malu. Lanjut Rul, sejak Pasar 7 Marelan ini dijadikan LOKALISASI JUDI, arus lalu lintas Jalan Raya Marelan juga menjadi terganggu. Jalan otomatis menjadi macet saat mobil hendak memasuki area lokasi Judi dari siang hingga malam hari. "Kenyamanan warga sudah pasti jadi terganggu bang, dari siang hingga malam hari kenderaan mobil mewah berseliweran di LOKALISASI Judi di Pasar 7 ini bang, " ungkap Rul dengan nada kesal. Anehnya, sampai saat ini Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi belum juga melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi ) sampai AKBP Yemi Mandagi SIK mau pindah sebagai Kapolres Pslabuhan Belawan. Sebagai aparat penegak hukum dan orang nomor satu di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, sejatinya AKBP Yemi Mandagi memiliki hak untuk menghentikan aktivitas perjudian di LOKALISASI Pasar 7 Marelan tersebut. Kenyataanya yang terjadi malah sebaliknya. LOKALISASI JUDI di Pasar 7 Marelan tersebut malah dibiarkan tetap beroperasi secara bebas, tanpa ada tindakan dan proses hukum. Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw yang sebelumnya pernah mengatakan kepada wartawan tidak mau ada aktivitas judi di wilayah hukumnya itu, akan memerintahkan Kapolres dan jajaranya agar menindak langsung lokasi perjudian yang ada di Pasar 7 Marelan Desa Manunggal tersebut. Namun apa yang terjadi, hingga kini atensi Kapoldasu itu belum juga menunjukan hasil. Justru terkesan jalan di tempat, " Saya akan perintahkan Kapolres agar menindaknya langsung. Saya tidak mau ada penyakit masyarakat di wilayah kerja saya ," ujar Kapoldasu beberapa waktu lalu (Ariel)
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.