TAK PERLU BIAYA MAHAL, PAKAIAN BEKAS KINI JADI SOLUSI FASHION ANAK MUDA


Disusun Oleh: Nazwa Syaharani.

A1 Psikologi

UNIVERSITAS MEDAN AREA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021/2022

T.Balai SHR

Industri yang paling berkembang saat ini adalah fashion. Bila kita membahas tentang
perkembangan dunia fashion, tak akan pernah ada habisnya. Dalam dunia fashion ada yang
disebut dengan mode atau sering disebut juga dengan trend. Mode fashion cenderung berubah-
ubah dikarenakan oleh faktor manusia yang mudah bosan. Fashion disukai banyak kalangan
termasuk anak muda, Pada zaman sekarang ini para remaja memiliki minat fashion yang
branded walaupun bekas tapi yang penting fashion dan gaya nya. Pada masa pandemik ini juga
ekonomi sangat minim, tanpa mengurangi fashion, beberapa orang melakukan jual beli baju
bekas atau sekarang disebut dengan thrifting.

Orang-orang disetiap negara maupun daerah memang memiliki cara berfashion yang berbeda-
beda, dikarenakan budaya juga tradisi yang dimiliki oleh masing-masing negara maupun daerah
beragam. Walaupun disetiap negara memiliki iklim yang berbeda tetapi tak jarang masyarakat
Indonesia yang negara tropis menyukai jaket tebal atau yang disebut hoodie. Di Indonesia, bisnis
dalam industri fashion sangat berkembang pesat, Orang-orang di Indonesia sudah semakin
modern, orang-orang Indonesia cenderung mengikuti trend fashion, Hal ini cukup mendukung
para pebisnis yang ingin berkecimpung dalam dunia fashion di Indonesia. Selain itu Indonesia
merupakan negara yang populasinya sangat besar, Hal itu juga dapat mendukung
berkembangnya industri fashion di Indoinesia.

Adapun fashion dari satu negara dan daerah dapat diterima di negara atau daerah yang lain
disebabkan karena cocoknya dan digemarinya fashion tersebut oleh masyarakat secara luas dari
negara atau daerah tersebut. Salah satu pengekspor baju bekas berada di Amerika dan Korea
yang artinya juga kedua negara tersebut menjadi kiblat fashion di dunia, karena kedua negara
tersebut memiliki fashion tersendiri. Orang Indonesia juga mempunyai selera masing – masing
tergantung negara menjadi panutan fashion nya. Dan kabar baik nya, di Indonesia kebagian dari
fashion kedua negara tersebut.

Saat ini harga-harga pakaian semakin tinggi, orang-orang dengan kemampuan menengah
kebawah sulit untuk memenuhi kebutuhan sandang. Padahal itu sangat penting untuk memberi
rasa nyaman pada badan kita. Juga untuk memenuhi rasa gengsi, penampilan itu penting bukan?
Disisi lain, orang dengan kemampuan menengah keatas, merasa bingung untuk mendistribusikan
kemana pakaian bekas mereka yang masih layak dan bagus akan disalurkan. Untuk itu, perlu
adanya tempat untuk menjual barang bekas layak pakai dengan harga ekonomis. Salah satu solusi yaitu menyalurkan pada akun Thrifting yang artinya penghematan. Dengan kenyamanan
dan model yang digunakan artis luar negri kita bisa dapatkan dengan harga murah dan dengan
mudah didapatkan hanya melalui sosial media Instagram.

Dalam berfashion tidak semua yang dipakai harus baru, pakaian bekas juga memiliki fashion
yang tak kalah menarik,apalagi pakaian bekas memilki model dan gaya yang berbeda-beda,
selain harga yang terjangkau tak jarang pakaian bekas juga punya branded lho, asal kita tau
memilih dan memilahnya, Dengan membeli pakaian bekas kita juga dapat mengurangi limbah
tekstil.

Selain bisa dipakai, pakaian bekas juga bisa menjadi alternatif mahasiswa untuk menambah uang
saku, menjual pakaian bekas bisa dilakukan dimana saja, melalui media sosial, maupun
membuka toko Seperti yang dilakukan salah satu mahasiswi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara Anisha Maulida (21) mulai menjual pakaian bekas lewat akun instagramnya
@AThrift, Dengan harga terjangkau kisaran harga Rp.15.000-Rp.200.000. “Apalagi dimasa
pandemik saat ini, bisnis thrifting dapat membantu saya menambah uang saku” ujar Anisha.
Sebelum menjual pakaian bekas, Anisha mencuci dan meyetrika pakaian agar tetap terjaga
kebersihannya, ia juga memberi pewangi agar dapat langsung dipakai. Hal tersebut dilakukan
agar mempermudah pembeli dalam pemakaian dan kepuasan pembeli dalam melihat langsung
warna asli pakaian tersebut, karena tak jarang baju-baju yang ada dalam thrifting sudah
dilakukan pewarnaan karena kondisi baju yang sudah luntur dipakai berkali-kali. Meskipun
begitu, tetap saja ada baju yang masih layak pakai. Apabila ada kekurangan dalam baju tersebut
Anisha manjual bajunya dengan harga Rp. 15.000, biasanya kekurangan baju tersebut hanya
luntur dan masih layak pakai.

Harga yang ditawarkan juga beragam, Anisha menyesuaikan harga jualan dengan pelanggan
yang akan dituju nya. Tentu para mahasiswa tidak keberatan, contoh brand terkenal yang dijual
di AThrift ada Dickies yang harga di store aslinya mencapai Rp. 1.000.000. sedangkan Anisha
menjual dengan harga Rp. 180.000 dengan kualitas bagus 90% hanya saja kekukarangan tidak
baru tapi dapat dipastikan kalau barang yang ia jual asli. Karena terdapat beberapa kode yang
dapat dicek dalam website resmi Dickies tersebut.(Arsito).

 

Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.