Polda Sumut Siapkan 9.948 Personel Gabungan Mengamankan Musim Lebaran 2019 Di Sumut




Medan, (SHR) Sebanyak 9.948 personil gabungan dikerahkan untuk mengamankan musim libur Lebaran tahun 2019 di Sumatera Utara. Untuk memastikan kesiapan para personil, Polda Sumut menggelar Apel pasukan operasi ‘Ketupat Toba 2019’, di Lapangan Benteng Medan, Selasa (28/5) pagi.
Gelar pasukan dilaksanakan dalam rangka mengecek kesiapan personel yang bertugas untuk mengamankan objek objek vital yang bisa mengganggu kelancaran hari raya Idul Fitri, serta memberikan kelancaran bagi masyarakat yang melakukan perjalanan arus mudik dan balik. Gelar pasukan juga untuk menunjukkan kesiapan pengamanan kepada publik yang diharapkan bisa menimbulkan rasa kenyamanan dan ketenangan bagi masyarakat.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, saat ini kondisi wilayah Sumut pasca pelaksanaan pemilu dan jelang lebaran masih aman dan terkendali. Kapolda juga mengucap terima kasih kepada seluruh jajaran TNI, dan seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sumut maupun kabupaten/kota wilayah Sumut dapat dipertahankan keamanannya sampai saat ini.
“Seperti tahun tahun yang lalu, kita laksanakan operasi ketupat Toba 2019 ini akan kita laksanakan. Hanya memang tadi apa yang disampaikan oleh pak kapolri bahwa ini agak lebih spesifik karena saat yang bersamaan ada tahapan Pemilu yang sedang berjalan. Syukur Alhamdulilah, berkat sinergitas yang ada dengan seluruh komponen yang ada di Sumut, utamanya adalah rekan rekan TNI kita sangat solid. Kemudian dari forum pemuda dan seluruh masyarakat yang mengharapkan situasi kamtibmas ini tetap terkendali. Ktia syukur Alhamdulilah sampai saat ini kita bisa melakukan pengamanan tersebut,” ucap Agus usai pelaksanaan apel.
Untuk pengamanan di Sumut, Agus mengatakan total ada 9.948 personel, yang terdiri dari personel TNI, Polri, Satpol PP, Pramuka, dan instansi terkait lainnya.  “Personel yang dilibatkan dalam operasi ketupat Toba 2019 ada 9.948 personel gabungan TNI dan Polri. Jadi, kalau TNI sekira 2.380 personel kemudian unsur Polri 7.760 personel yang terdiri daripada termasuk Satpol PP, Pramuka dan pemuda peduli Kamtibmas,” jelas Kapolda.
Meski saat ini masih memasuki bulan ramadan, namun antisipasi sejak dini mulai disiapkan untuk pengamanan di sejumlah lokasi pusat hiburan, wisata, dan pusat perbelanjaan demi mengantisipasi aksi teror dan kerawanan konflik yang bisa mengganggu jalannya ibadah suci bagi umat muslim. “Sekarang ini untuk pengamanan pusat hiburan dan keramaian sekarang ini kan belum karena tempat hiburan masih dibatasi tempat pelaksanaannya. Kemudian ada pengamanan di tempat ibadah, tempat wisata, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya ini menjadi daripada objek pengamanan,” cetus kapolda.
“Kita sudah lakukan pembagian tugas untuk pengamanan termasuk dari TNI. Kita juga bekerja sama dengan tim Densus 88 anti teror,” tambah Kapolda. Sebelumnya dalam apel itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam amanatnya yang dibacakan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, operasi Ketupat 2019 yang akan dilaksanakan selama 13 hari yang dimulai Rabu (29/5) hingga Senin (10/6), memiliki karakteristik khas dibanding operasi di tahun sebelumnya. “Operasi ketupat tahun ini dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu 2019. Hal ini dikatakan Tito membuat potensi kerawanan yang dihadapi semakin kompleks,” ucap Tito.
Menurut Kapolri, berbagai aksi gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas selama lebaran dan arus mudik seperti aksi serangan teror, baik kepada masyarakat, personel maupun markas Polri serta 16.076 personel organisasi masyarakat dan kepemudaan akan diantisipasi maksimal. Pihaknya juga menggelar  2.448 pos pengamanan, 764 pos pelayanan, 174 pos terpadu dan 12 lokasi cek sepeda motor. “Termasuk lokasi rawan gangguan kamtibmas dan lokasi rawan gangguan kemanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” jelas Kapolri.
Sementara untuk objek pengamanan dalam operasi ketupat 2019, akan dilakukan pada 898 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid dan 3.530 objek wisata. Menurut Kapolri, antisipasi dilakukan berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme, aksi intoleran, kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas dan gangguan terhadap kelancaran transportasi. “Kemudian permasalahan stabilitas harga pokok dan bencana alam tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara utuh dalam operasi tahun ini,” ucap Kapolri. (ceria)
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.