JAKARTA,SHR – Markas Besar TNI Angkatan Laut menandatangani 173
kontrak barang dan jasa senilai Rp813 miliar, di antaranya untuk
pembelian amunisi, gudang amunisi, pos jaga lanal serta sarana
pendidikan dan latihan.
Penandatangan kontrak secara kolektif antara para pejabat pembuat
komitmen satuan kerja TNI AL dengan para mitra penyedia barang dan jasa
ini disaksikan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi, di Mabesal
Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Nilai kontrak tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan 2017 lalu yang mencapai Rp2,2 triliun dengan 215 kontrak.
Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan pada tahun 2018 ada sebanyak 173
kontrak tersebar di 25 satuan kerja (Satker) di TNI AL dengan nilai
sebesar Rp813 miliar.
Menurut dia, penandatangan ini merupakan salah bagian program
pembinaan dan memastikan kelangsungan TNI AL terlaksana dengan baik.
“Pada dasarnya, TNI AL mengelola keuangan negara yang sudah
dialokasikan pada tahun 2018. Yang merupakan bagian dari program
pembinaan TNI AL agar kelangsungan TNI AL terlaksana dengan baik,”
tuturnya.
Untuk pengadaan alutsista, Kasal menyatakan sebagian besar
menggunakan anggaran tahun jamak atau “multi years”. Artinya kontrak
sudah dilaksanakan sebelumnya, seperti tiga kapal selam dan enam kapal
Patroli Kawal Rudal (PKR).
Untuk pengadaan enam kapal PKR, Kasal menyatakan dua di antaranya
akan dibuat setingkat lebih tinggi menjadi sekelas “destroyer” (kapal
perusak), sementara empat unit lainnya berjenis “frigate”.
Dia berharap penandatanganan ini tidak hanya menjadi kegiatan
seremonial belaka. Dia meminta para pejabat pembuat komitmen dan para
mitra berkerja sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
“Penandatanganan ini betul-betul dilaksanakan penuh tanggung jawab
terutama pejabat pembuat komitmen (PPK) jangan sampai mengingkari
menyalahi aturan. PPK betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik, ini
merupakan amanat TNI AL dan Undang-Undang,” kata Ade Supandi,
menegaskan.
Dalam acara tersebut Ade Supandi melihat dan mengawasi langsung
penandatanganan kontrak di Mabes AL. Ada 56 kontrak dengan nilai sebesar
Rp663,07 miliar.
Selain di Mabes AL, penandatangan kontrak juga dilakukan di sejumlah
Komando Utama yakni ada 52 penandatangan kontrak di Koarmabar dengan
nilai sebesar Rp40,9 miliar, 57 kontrak dilakukan di Koarmatim demgan
nilai sebesar Rp82,6 miliar dan 8 kontrak di Lantamal I, Lantamal II dan
Lantamal XIII dengan nilai sebesar Rp26,3 miliar.Selanjutnya Kasal melakukan “video conference” dengan Koarmabar,
Koarmatim, Lantamal I Belawan, Lantamal II Padang, dan Lantamal XIII
Tarakan untuk mendengarkan laporan dari markas komando utama tersebut. ( Lubis )
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.