Hal itu disampaikan tersangka di depan Kapolsek Medan Barat, Kompol Revi Nurvelani dan Kanit Reskrim, Iptu Aryya Nusa.
"Sikapnya mulai berubah sebulan belakangan pak. Dia tidak seperti biasanya," kata Hajija, Jumat (5/1/2018).
Sebelumnya, Hajija sudah menyangka ada yang tak beres pada diri suaminya.
Penasaran, ia pun kemudian memeriksa pesan masuk yang ada di HP Hendra.
"Dari SMS ini lah pertengkaran dimulai. Semula, pelaku ini hanya berniat memberikan efek jera. Ternyata luka tikam di paha suaminya itu merobek pembuluh darah," kata Revi.
Saat diperiksa penyidik, tersangka Hajija kerap memberikan keterangan yang berubah-ubah. Namun, alibi-alibi yang disampaikan tersangka bisa dipatahkan berkat keterangan saksi-saksi.
"Pembunuhan ini terjadi secara spontan saja. Pelaku tidak ada merencanakan. Begitu mendapati SMS di HP suaminya, ia kalap mengambil pisau dan menikam paha suaminya," kata Revi.
Adapun barang bukti yang disita dari tersangka berupa sebilah pisau dapur bergagang stainless.
Kemudian, dua buah pakaian berlumuran darah (ceria)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.