Medan, SHR – Presiden Jokowi mengaku
berbahagia hadir di tengah anggota KAHMI yang terkenal dengan
orang-orang yang memiliki kehandalan di segala bidang.
“KAHMI mewarisi semangat pendiri HMI Prof Lafran Pane yang 10
November lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” kata Jokowi membuka
Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
(KAHMI) yang di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan,
Jumat ( 17/11 ).
Presiden menyinggung tantangan negara yang disebutnya semakin tidak
ringan oleh kemajuan teknologi dan informasi yang terus berkembang.
“Oleh karena itu kita jangan terjebak dalam rutinitas, sikap yang
monoton. Setiap hari kita lakukan keseharian. Perubahan itu ada di depan
mata kita,” kata Jokowi.
Presiden juga mengungkapkan dalam berhubungan bernegara tidak hanya dengan negara-negara barat, tetapi negara-negara mitra baru.
“Setelah pelantikan di akhir 2014 lalu saya pergi ke Timur Tengah,
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar. Untuk apa? Keseimbangan posisi
dalam ketidakpastiaan sekarang sangat diperlukan sekali,” ujarnya.
Presiden mengungkapkan, negara-negara Timur Tengah ini memiliki dana
ribuan triliun untuk diinvestasikan ke negara lain. Dalam kesempatan
ini, Jokowi juga menyinggung masalah besar terkait kesalahan
pendistribusian aset yang tidak sampai ke rakyat.
Untuk itu, kata Presiden, pada awal tahun ini dilakukan pembagian
aset kepada pribadi, koperasi, pondok pensantren untuk menggerakkan
perekonomian dari bawah. Presiden mengakui bahwa hal ini tidak mudah
karena sebelumnya sudah dibagikan.
“Saya lihat satu persatu, banyak yang ditelantarkan, dan ini kami cabut kami kembalikan kepada rakyat,” jelasnya.
Presiden juga berjanji jika ada sebuah organisasi, misalnya ponpes atau koperasi ingin konsesi jumlah besar akan disiapkan.
“Mau minta berapa? 10 ribu hektare? 20 ribu hektare? KAHMI bisa. Tapi
dengan catatan mempunyai business plan jelas. Jangan sampai diberikan
kemudian konsesi itu dijual ke yang lain. Percuma,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga menyinggung industri kreatif yabg
cukup menjanjikan. Jokowi mencontohkan, bisnis hijab sangat besar
pasarnya karena Indonesia merupakan penduduk Muslim terbesar di dunia
dan juga berpeluang untuk diekspor.
“Saya sangat senang sekali apabila pebisnis baru di bidang ini dan
kami bisa suntik sehingga tumbuh dengan baik sehingga bisnis baru bisa
kita kembangkan..( Leo )
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.