MEDAN – SHR
Aksi damai (demo) penolakan reklamasi pantai untuk pembangunan Belawan Internasional Container Terminal(BICT) PT Pelindo I
(Persero) di Kantor Gubernur Sumatera Utara (GUBSU)
Jalan P Diponegoro Medan, Kamis(12/17).
Aksi yang bermassakan dari masyarakat nelayan pantai labu
yang dikoordinatori Mulianta Sembiring, nelayan percut sei Tuan koordinator laksamana,
dengan jumlah massa 500 orang ini meminta kepada gubernur Sumut untuk
menghentikan pengorekan pasir yang berada di wilayah pesisir pantai Kabupaten
Deli serdang yang mengarah ke pembangunan BICT tahap II tersebut
Dalam orasi demo yang dimotori Ahmad Jafar, Suheri, Rusli,
mengatakan bahwa pengerukan tersebut telah merusak ekosistem biota laut
sehingga berkurangnya hasil tangkap nelayan dan migrannya beberapa jenis ikan
kedaerhah lain hingga parahnya lagi beting yang dikeruk oleh perusahaan panglong
laut seperti PT Pandu, PT Citta, yang telah memusnahkan/merusak berbagai jenis
sumber hayati yang ada dibeting laut tersebut, diantaranya hilangnya kerang,
udang lipan, barai, gayam, kepah, kepiting, dan lain-lain.
“Tangkap dan proses secara hukum oknum-oknum yang terlibat dalam meluluskan izin
penambangan pasir itu, karena tak sesuai ketentuan amdal, bahwa pengerukan yang
dilakukan mereka tak wajar, massak di 1,8 mil dari pantai” kata Rusli dkk
ketika orasi.
Nelayan menegaskan kurun waktu 7X24 jam perszoalan nelayan
ini tidak disahuti, mereka akan mengadakan aksi lebih besar lagi, tentunya
ribuan nelayan akan turun kelaut untuk
menghentikan pengerukan pasir yang sedang berlangsung.
Perwakilan
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Ilyas Sitorus berjanji
akanmempertemukan perwakilan nelayan kepada pihak terkait didalam permasalahan
yang tengah dihadapi nelayan tersebut.
“kemarin
saya sudah selidiki, karena saya juga bekerja sebagai penyidik, semua mereka
ada izin tentunya, mari sama-sama kita bekerja untuk mendapatkan salah satunya
kompensasi nelayan tersebut, kita juga gak suka kalau ini (sumber hayati) dirusak,
perlu kita lihat kelapangan, bila perlu bawa tenaga ahli kesana, saya bukan pengambil
keputusan, akan saya sampaikan keatasan, tentunya akan kita mediasi, harus
kita temui bapak-bapak dengan pihak-pihak tersebut”ujarnya. (Ariel)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.