Simalungun,SHR - Minimnya bentuk kepedulian Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN ) IV, terhadap masyarakat sekitarnya, menjadi atensi anggota DPRD Provinsi Sumut, Rony Reynaldo Situmorang.
Salah satunya, soal banyaknya jalan rusak yang dibiarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. Demikian disampaikannya kepada sejumlah awak media, melalui siaran pers, Jumat (6/10/2017).
Reses digelar di Kabupaten Simalungun, seperti Desa Mancuk, Kecamatan Hutabayu Raja, Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, dan Desa Marihat Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan.
Sesuai observasinya saat melaksanakan reses dimulai 3 - 8 Oktober 2017 mendatang, kondisi jalan rusak, menurutnya, sangat memprihatinkan bagi masyarakat setempat dan mengancam keselamatan.
Ia menduga penyertaan modal negara kepada PTPN IV yang ditampung dalam anggaran pembiayaan belanja perusahaan (APBP) untuk perbaikan jalan di wilayah PTPN IV tidak jelas arahnya, sehingga terindikasi masuk saku pribadi dan merugikan negara.
Dalam reses, selain mendengarkan aspirasi warga di tiga lokasi tersebut, ia menyerahkan bantuan lampu tenaga surya yang langsung diterima oleh pangulu desa setempat.
"Ada kesan PTPN IV seperti tidak mau memperbaiki jalan. Jika memang seperti itu, lebih baik PTPN IV hengkang dari Simalungun,"sebut Rony  didepan ratusan konstituennya saat melakukan reses, di desa Mancuk, kecamatan Huta bayu raja, kabupaten Simalungun.
Ia menduga masih banyaknya kondisi jalan rusak merugikan keuangan negara yang telah menyertakan modal. "Dengan adanya pemborosan di PTPN IV karena pembiayaan besar sehingga perusahaan mengalami kerugian atau tidak untung, maka bagi saya ini merugikan keuangan negara,"tuturnya
Ia mendesak pihak PTPN IV yang ada di Simalungun, khususnya perkebunan Dolok Sinumbah agar memperbaiki jalan, dimana banyak warga menjadi korban akibat jalan yang rusak dan berlubang. "Kita harapkan perhatian perkebunan agar tidak terjadi korban kemudian,"sebutnya.
Selain itu, dalam reses di desa Mancuk tersebut, sejumlah warga juga mengeluhkan pihak PTPN IV yang tidak memiliki tenggang rasa karena tidak bersedia memberikan sedikit tanah perkebunan untuk dijadikan wakaf.
"Masyarakat membutuhkan tanah wakaf seluas 5000 meter didusun I PTPN IV Afdeling V, permohonan masyarakat sebelumnya telah disetujui oleh Bapak Sinaga selaku asisten yang lama, namun sayangnya, begitu asisten berganti, tanah wakaf yang dijanjikan langsung dipagar,"sebut Rony, menirukan keluhan warga.
Disitu, anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumut ini didamping Istony Sijabat, anggota DPRD Simalungun dan pangulu setempat, warga menyampaikan sejumlah aspirasi seperti harga pupuk, Gas LPG 3 kg, dan bibit jagung dan padi yang mahal, perbaikan jalan dan gorong-gorong, serta peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Saat di desa Sibaganding, didepan ratusan warga yang juga turut dihadiri pangulu setempat dan anggota DPRD Simalungun, Mansur Purba. sejumlah warga menyampaikan permasalahan seperti pengembangan wisata yang baru yakni Batu Sorga, dan masalah SK Menhut SK 579 yang butuh penyelesaian, pembangunan dermaga di Patra Jasa yang sampai saat ini proses ganti ruginya belum terealisasi, serta persoalan lainnya.
Sementara di Marihat Dolok, kepada Rony Situmorang, warga menyampaikan sejumlah aspirasi seperti perbaikan jaringan irigasi primer ataupun sekunder, perbaikan jalan, pembangunan jembatan, bantuan bibit jagung dan padi yang berkwalitas, serta jaringan air minum sepanjang 1800 meter.
Menyikapi aspirasi warga, politisi Partai Demokrat ini mengatakan, akan segera menanggapinya. "Yang mana menjadi tugas pemerintah Provinsi Sumatera utara dan Pemerintah Kabupaten Simalungun akan kita urai, sehingga dengan segera akan disampaikan,"ungkapnya. ( UC )