Bantuan senilai Rp200 juta tersebut merupakan dana Corporate Social
Responcibility (CSR) PT Bank Sumut yang diserahkan secara simbolis Gubsu
Erry kepada Panitia Pembangunan Masjid usai Pengajian Lintas Angkatan
Alumni Yaspendhar dalam rangka peringatan tahun bari Islam 1 Baru 1
Muharam 1439 Hijriah.
"Karena Masjid ini posisinya berada di depan dipinggir jalan saya
berharap Masjid ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
komplek sebagai tempat ibadah maupun juga sebagai tempat Syi’ar Agama
Islam,"ujar Gubsu yang menyempatkan diri meninjau lokasi pembangunanan
Masjid yang diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 3 miliar lebih.
Turut mendampingi Gubsu diantaranya Ketua TP PKK Provsu sekaligus alumni
Yaspendhar Evi Diana Sitorus, Ketua Ikatan Abiturient Yayasan
Pendidikan Harapan (IAY) Musa Rajeckshah, dan Ketua Yaspendhar, Tapi
Rondang Ni Bulan dan keluarga besar Yaspendhar serta alumni (abiturent).
Dalam kesempatan tersebut Gubsu juga menyampaikan ucapan selamat kepada
Ketua Umum dan pengurus Yaspendhar karena berdasarkan informasi yang
diterimanya dari Kopertis bahwa Yaspendhar sudah disahkan menjadi
Universitas Harapan. Erry pun berharap Yaspendar semakin berkembang
sebagai institusi pendidikan dan tetap menjadi sekolah favorit.
Bicara Yaspendhar lanjut Erry, meskipun dirinya bukan merupakan alumni
namun Erry mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Yaspendhar.
Apalagi orangtua beliau bersama sejumlah tokoh pendidikan lainnya
seperti almarhum H Ahmad Tahir, Almarhum Arifin Pulungan turut
melahirkan Yaspendhar.
"Abang saja juga alumni Yaspendhar. Jadi saya sudah memiliki emosional
sebelum saya jumpa istri saya yang merupakan alumni Yaspendhar," terang
Erry.
Dalam kesempatan tersebut Erry juga menyampaikan bahwa mulai 1Januari
2017 pengelolaan kewenangan SMA dan SMK berada di Pemprovsu. Oleh
karenanya Pemprovsu telah berkomitmen agar mutu dunia pendidikan SMA dan
SMK lebih baik lagi pasca menjadi kewenangan pihaknya. Salah satunya
mengedepankan informasi berbasis teknologi.
Hal ini telah dibuktikan dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah yang
mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Dari awalnya hanya
sekitar 90 sekolah kini mencapai 1500 sekolah. Selain itu lanjut Erry,
pihaknya juga menerapkan penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara
online.
"Mohon maaf, karena sudah sistem online yang mengaku dekat sama Gubernur
tidak bisa lagi menitipkan anaknya. Sistem-sistem seperti ini harus
terus kita dorong terus agar Sumatera utara semakin paten," ujarnya..( GM )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.