2 aktivis lingkungan hidup Dianiaya

AKBP Donald Simanjuntak.

Pangururan,SHR- Polres Samosir telah menerima pengaduan dugaan penganiayaan yang dilakukan  Jautir Simbolon seorang pengusaha tambang terhadap Sebastian Hutabarat dan Johannes Marbun yang merupakan aktivis lingkungan hidup.Keduanya melaporkan  Jautir Simbolon atas tindakannya melakukan pemukulan pada Selasa (15/8/2017) saat kedua korban mendatangi areal tambang milik  Jautir Simbolon  yang berada di pinggir Danau Toba Desa Silimalombu, Kecataman Onan Runggu, Samosir.Kapolres Samosir, AKBP Donald Simanjuntak, Kamis (17/8) menjelaskan, laporan pengaduan kedua korban sudah diterima dan Polres Samosir sudah melakukan proses dan penyidikan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kedua korban sudah melapor. Korban melaporkan dugaan penganiayaan yg dilakukan oleh oknum JS di Desa Silimalombu, Onanrunggu,"Ucap AKBP Donald Simanjuntak.

Setelah kami berbincang, kami pun pamit, namun sekitar 10 meter dari tempat kami berbincang, kami dikejar dan dipukuli bergantian oleh beberapa orang anak buahnya Simbolon itu,” kata  Sebastian Hutabarat.
Hal serupa disampaikan Johannes Marbun, yang dikenal sebagai Sekretaris Eksekutif Yayasan Pencinta Danau Toba, menyebut, dia dipukul Jautir Simbolon pertama kali di bagian pelipis kanan.
Saat dipukul, Johannes Marbun. terjatuh dan diseret hingga pakaiannya robek, yang kemudian sudah dijadikan sebagai alat bukti oleh kepolisian.
Diperkirakan ada 10 orang yang memukuli kami, termasuk Jautir,"Ungkap Johannes Marbun.
Sesuai Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Polres Samosir, tertera Bripda Roberto Manalu selaku penyidik yang menerima laporang pengaduan atas nama Sebastian Hutabarat dengan laporan polisi momor : LP/ 117/ VIII/ 2017/SMR/SPKT tanggal 15 Agustus 2017...(SC/ Marbun )
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.