Pesan Kapolri kepada Kapolda Sumut yang Baru " Lanjutkan Program Irjen Rycko


Medan, (SHR)  Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menanggalkan jabatan Kapolda Sumut dan menyerahkan jabatan 'sakral' itu kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, yang sebelumnya menjabat Wakaba Intelkam Polri.  Sementara, Irjen Rycko dipercaya sebagai Gubernur Lembaga Pendidikan Akademi Kepolisian (Lemdik Akpol).
Pergeseran kedua perwira tinggi (pati) tersebut berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri No: ST/1408/VI/2017 tanggal 2 Juni 2017.  Serah terima jabatan (sertijab) orang nomor satu di Polda Sumut itu digelar di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel) oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jumat (7/8) pagi.
Dalam amanatnya, Tito Karnavian mengatakan, promosi Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjadi Gubernur Akpol dalam rangka memperbaiki citra Akpol yang sebelumnya sempat tercoreng atas insiden tewasnya salah seorang taruna beberapa waktu lalu.
"Mantan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel ditempatkan di Gubernur Akpol karena memiliki kemampuan dan ketegasan untuk melakukan perubahan di Akpol. Terjadinya insiden di Akpol yang memerlukan suatu pemimpin yang tegas dan mempunyai intelektual, kecerdasan, prestasi, pengalaman, ketegasan," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Rycko pernah mengikuti pendidikan di FBI Amerika Serikat. Pengalaman itu diharapkan untuk melakukan perubahan segera di Akpol terutama untuk menghilangkan budaya kekerasan, tidak boleh terjadi lagi.
"Tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk para lulusan Akpol, karena akan kita kirim untuk meneruskan pendidikan di luar negeri seperti di Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura dengan dua alasan. Pertama, mendapatkan ilmu pengetahuan dan kedua kultur antikorupsi. Kita harus segera lakukan alih generasi yang antikorupsi, dan diharapkan para perwira remaja yang kita siapkan untuk terjadinya perubahan. Kalau yang lulus sangat sedikit tidak akan ada pengaruhnya, harus sebanyak-banyaknya. Itu yang dilakukan oleh Lee Kwan Yeu untuk melakukan perubahan di Singapura," sebutnya.
Kepada Kapolda Sumut yang baru, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Tito berpesan untuk bekerja sebaik-baiknya.
"Kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, saya ucapkan selamat menjabat Kapolda Sumut. Silakan lanjutkan program Kapolda lama (Irjen Rycko Amelza Dahnil-red) yang sangat baik karena Kapolda lama adalah pemimpin yang mempunyai banyak prestasi di Polda Sumut," pesannya.
Sesuai jadwal, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpaw akan disambut di Mapolda Sumut pada Sabtu (8/7) pagi ini. Selanjutnya, akan digelar acara pisah sambut di Hotel Grand Aston pada Sabtu malam.
Terobosan Irjen Rycko
Dari catatan andalas, selama menjabat Kapolda Sumut banyak terobosan yang dilakukan Irjen Rycko. Diantaranya yang paling menonjol soal pemberantasan narkoba. Sebagai Kapolda, Rycko melihat dan menyadari betul bahwa Sumut benar-benar sudah darurat narkoba. Dia pun menggaungkan perang terhadap narkoba sebagai program prioritasnya.
Atas perintahnya, seluruh jajarannya 'serentak' meningkatkan intensitas pemberantasan narkoba. Banyak sekali pelaku, mulai dari pengguna, pengedar, hingga bandar narkoba yang berhasil ditangkap.
Bahkan di masanya menjadi Kapolda Sumut, ada belasan gembong narkoba yang ditembak mati anggotanya. Rycko pun tanpa sungkan mengatakan bahwa tindakan tegas berupa tembak mati terhadap gembong narkoba itu adalah atas perintahnya.
"Narkoba masalah nomor satu dan menjadi musuh bersama. Tren kasus narkoba semakin meningkat setiap tahunnya. Saya akan tindak tegas dan menembak mati terhadap bandar narkoba yang melawan," ujar jenderal tampan dan bersahaja yang pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu dalam berbagai kesempatan.
Rycko tak hanya fokus memberantas narkoba ke luar. Dia juga fokus membersihkan internal Polri dari narkoba. Karenanya upaya untuk memberantas narkoba di Sumut, terlebih dahulu dilakukannya ke internal Polda Sumut. Rycko meluncurkan program Deklarasi Asrama Polisi Bebas Narkoba.
"Ini komitmen kami untuk membersihkan asrama polisi dari narkoba. Kita melakukan bersih ke dalam dan hajar ke luar. Ada 37 asrama polisi dan warganya bersih dan bebas narkoba. Kepada personel yang terlibat penyalahgunaan narkoba, akan kita berikan sanksi tegas berupa Pemecatan Tidak Dengan Hormat dan harus keluar dari asrama," tegas Rycko saat acara pendeklarasian Deklarasi Asrama Polisi Bebas Narkoba di Lapangan Mako Brimob Polda Sumut Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Rabu (3/5/2017) sore.
Terobosan lainnya yang dibuat Rycko adalah meluncurkan aplikasi "Polisi Kita Sumut" sebuah aplikasi sistem pelaporan aduan dari masyarakat ke polisi secara digital. Dengan aplikasi ini masyarakat Sumut bisa dengan mudah melaporkan keluhan, kasus, dan berbagai hal lainnya terkait kamtibmas kepada kepolisian melalui smartphone maupun internet.
Ia juga Kapolda yang rajin membangun koordinasi lintas sektor dalam menguatkan upaya penegakan hukum. Di masa baktinya tingkat pengawasan di daerah pesisir pantai timur diperketat sehingga banyak kasus penyelundupan barang dan TKI ilegal berhasil digagalkan.
Rycko juga berhasil membangun 'hubungan batin' dengan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, kemahasiswaan, profesi, dan berbagai elemen lainnya di Sumut.
Sebagai Kapolda Sumut, Rycko juga sukses menjaga stabilitas harga bahan pangan. Melalui Satgas Pangan yang dia bentuk sebagai menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi melalui Kapolri, sejumlah gudang yang diduga menimbun bahan pangan ditindak.
Hasilnya, nyaris tidak ada gejolak di masyarakat terkait harga bahan pokok selama menjelang Ramadan hingga Lebaran. Masyarakat khususnya umat Islam di Sumut pun bisa merasa tenang dan khusuk menjalani ibadah Ramadan dan bergembira merayakan Lebaran yang baru lalu. (ceria)
Share on Google Plus

About swarahatirakyat

Media Online
www.SwaraHatiRakyat.Com
"Menyuarakan Hati untuk Kebenaran"
Telp.Redaksi : 0813-9764-0276

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.