MEDAN,(SHR) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Cucu Somantri, menceritakan pengalamannya saat ikut membantu pengamanan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta beberapa waktu lalu.Saat itu, Mayjen Cucu masih menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad.Menurutnya, proses Pilgub DKI Jakarta telah menguras banyak pikiran dan tenaga. Bahkan, ia merasa atmosfer politik pada proses Pilgub DKI Jakarta telah melebihi proses Pemilihan Presiden yang lalu.
"Itu rasanya lebih dari Pilpres. Saya kebetulan masih Kaskostrad kemarin, jadi tahu persis aksi 411, 212 dan seterusnya itu," kata Mayjen Cucu pada acara Coffee Morning bersama awak media di Markas Kodam I/Bukit Barisan Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (3/5/2017).Mayjen Cucu juga menceritakan hal unik yang ia lakukan pada saat aksi demonstrasi besar-besaran terkait kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berlangsung di Jakarta.Gelombang massa terjadi saat itu sehingga membutuhkan pengamanan ekstra, baik dari Polri maupun TNI."Jadi kita menghadapinya bukan senjata atau gas air mata, justru kita siapkan air saja untuk wudhu. Ternyata betul, aman tertib," kata Mayjen Cucu.
Pada kesempatan ini, Mayjen Cucu berharap situasi politik yang terjadi pada Pilgub Jakarta dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk penduduk Sumut. Sebab, provinsi ini juga bakal menggelar pemilihan kepala daerah serentak dan pemilihan gubernur pada 2018 mendatang.Ia berharap semua orang dapat saling menghargai perbedaan pendapat. Ia juga meminta tidak ada provokasi yang menjurus pada perpecahan sesama anak bangsa. Apalagi Sumut merupakan daerah yang berbilang kaum atau memiliki penduduk yang majemuk,"Jadi jangan menempatkan orang beda pendapat sebagai musuh. Beda pendapat dalam era demokrasi sekarang merupakan suatu hal yang sangat wajar," katanya.(ceria)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.