Butuh Uluran Tangan: Berawal Diserang DBD, Kini Badila Koma dan Harus Dioperasi

Pematangsiantar, (SHR) - Tak terpancar lagi senyum dan tawa riang dari Badila Susanti Sinaga, kini bocah berumur 10 tahun, yang sebelumnya merupakan seorang anak perempuan yang aktif dan cerdas, mengalami koma selama 5 hari dan masih terkulai tak berdaya hingga sekarang Kamis, (27/4/17), di Rumah Sakit Setia Budi Jalan Masjid, Tanjungrejo, Medan.Hal ini berawal, pada bulan Maret 2017 yang lalu Badila terserang virus DBD. Oleh ibunya, dibawa ke Rumah Sakit di Pematangsiantar, karena mengingat biaya, Badila keluar dari rumah sakit tidak sampai 5 hari. Berselang seminggu, abang Badila, Raehan (12 Tahun), gantian diserang DBD. Mendengar abangnya masuk rumah sakit, kemungkinan ia mengalami syok, secara tiba-tiba Badila juga pingsan dan koma selama 5 hari.Diagnosa dokter untuk Badila ternyata ada virus di otaknya yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak. Ia pun harus dioperasi di Rumah Sakit Setia Budi, dengan estimasi biaya Rp 100.000.000,- sampai Rp 150.000.000,- Badila dan keluarga saat ini belum memiliki BPJS atau juga belum memiliki jaminan kesehatan apapun."Ayahnya Andre Hataran Sinaga tidak memiliki pekerjaan karena sedang sakit. Sedang ibunya, Chairina Harahap hanya pelatih senam yang tidak tetap. Mereka mengontrak di sebuah rumah di Pematangsiantar. Kondisi mereka sama sekali tidak memiliki simpanan uang lagi untuk membayar kebutuhan rumah sakit," ujar Paman Badila, Kurnia Syahputra.Kurnia menambahkan, untuk biaya operasi ini, mereka sangat membutuhkan bantuan."Jika Bapak/Ibu berkesempatan membantunya, pihak keluarga sangat harapkan partisipasinya untuk menolong kesulitan ini. Seberapapun, pasti akan sangat berarti untuk mereka," tambah Kurnia.Ia menuturkan rasa terima kasih banyak atas perhatian dan bantuan pembaca. Semoga Allah SWT balas dengan kebaikan yang berlipat banyaknya. Mohon doanya agar Badila sehat dan ceria seperti sedia kala. Donasi Badila langsung ke rekening Bank Mandiri 1070005456324 atas nama Chairina Harahap, ibunya Badila.(*)