MEDAN, (SHR) - Bandar dan pengedar ganja
di Lapas Klas I A Tanjung Gusta Medan, Yusrizal Daulay alias Ijal alias
Ebot dan rekannya Paino akhirnya membeberkan trik mereka agar terhindar
dari pantauan petugas jaga Lapas.Kata Ijal, transaksi dan penyerahan ganja kering dilakukan saat jam istirahat.
"Ganja itu punya napi juga. Namanya Abang. Lalu, Abang menyerahkan
ganja itu saat kamu duduk minum teh," ungkap Ijal, Selasa (4/4/2017).Agar aksinya tidak terpantau petugas, Ijal dan Abang duduk
berdampingan. Sementara itu, ganja yang akan diserahkan dipres terlebih
dahulu hingga membentuk sebuah buku."Saya terima dari napi bernama Abang itu lima kilo. Caranya, ganja
dipres sedemikian rupa hingga mengecil dan terbentuk seperti buku,"
ungkap Ijal.Setelah barang diterima, ganja akan dipecah ke masing-masing amplop
ukuran kecil. Kemudian, ganja disimpan di bawah tempat tidur."Petugas itu kan selalu jalan-jalan. Pas petugasnya jalan, disitulah
kesempatan kami untuk menerima dan menyimpan ganjanya," kata pria yang
sebelumnya ditangkap dalam kasus kepemilikan 360 Kg ganja ini.(ceria)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.